Suasana Mencekam saat Kebakaran Hebat Pabrik CPO di Medan, Karyawan Panik Berhamburan

MEDAN, iNews.id - Suasana mencekam saat kebakaran hebat melanda pabrik pengolahan minyak sawit (CPO) milik PT Agro Raya Mas di Jalan Mohammad Ilyas, Kelurahan Sei Mati, Kota Medan, Rabu (23/7/2025) sore. Api pertama kali terlihat dari area gudang belakang tempat penyimpanan bahan baku. 

Dalam hitungan menit, kobaran api menjalar cepat ke berbagai sudut pabrik, menyebabkan kepanikan luar biasa di antara para karyawan yang sedang bekerja.

Baca Juga

Kebakaran Hebat Pabrik Pengolahan CPO di Medan, Api dari Gudang Bahan Baku

Asap tebal berwarna hitam membubung tinggi, menyelimuti kawasan sekitar dan menjadikan langit Medan Labuhan tampak gelap. Sejumlah warga menonton dari kejauhan, cemas melihat skala kebakaran yang luar biasa.

"Kobaran apinya besar sekali, asapnya tebal. Dari jauh sudah kelihatan hitam semua," ujar Riswan (32), warga sekitar.

Baca Juga

Kebakaran Hebat Pabrik Kerupuk di Pacitan, Api Dipicu Minyak Goreng yang Mendidih

Situasi di dalam pabrik saat itu benar-benar mencekam. Ratusan karyawan yang sedang bekerja dilaporkan berlari berhamburan ke luar area pabrik untuk menyelamatkan diri. 

Kontainer yang berada di lokasi juga dievakuasi menggunakan truk trailer, mengantisipasi kemungkinan ledakan karena adanya bahan mudah terbakar.

Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran, tetapi dugaan awal menyebutkan bahwa titik api berasal dari area penyimpanan bahan berbahaya seperti minyak makan, margarin dan bahan dasar shortening.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Medan mengerahkan beberapa unit mobil pemadam ke lokasi. Hingga pukul 19.00 WIB, api masih belum berhasil dipadamkan seluruhnya akibat banyaknya bahan yang mudah terbakar.

Personel polisi juga disiagakan untuk menjaga lokasi dan mencegah warga mendekat. Belum ada keterangan resmi dari manajemen PT Agro Raya Mas maupun polisi. Penyebab pasti akan diselidiki setelah proses pendinginan selesai.

Kebakaran besar ini diperkirakan menimbulkan kerugian hingga miliaran rupiah, mengingat skala kebakaran dan volume bahan produksi yang terbakar.

Editor: Kurnia Illahi