Ternyata Ini Penyebab Perbedaan Data Kasus Positif Corona Antara Pusat dan Daerah

MEDAN, iNews.id - Masyarakat kerap dibuat bingung dengan perkembangan data kasus virus corona yang dipaparkan gugus tugas Covid-19 nasional dan provinsi, khususnya di wilayah Sumatera Utara. Ada ketidaksesuai jumlah kasus positif yang perbedaan angkanya cukup jauh.
Sebagai contoh, data nasional menyebut pasien positif corona berjumlah 26 orang dengan empat meninggal dunia per Senin (6/4/2020) pukul 12.00 WIB. Sementara data gugus tugas Provinsi Sumut, kasus positif terpapar virus corona sebanyak 57 pasien dengan lima orang di antaranya meninggal dunia, berdasarkan data pada hari yang sama hingga pukul 17.00 WIB.
Secara hitung-hitungan, ada perbedaan jumlah pasien positif Covid-19 antara data provinsi dan nasional. Begitupun data korban meninggal selisih satu.
Juru bicara gugus tugas Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah tak menampik hal tersebut. Dia mengakui adanya perbedaan data antara daerah dan pusat.
Menurutnya, ketidaksesuaian ini disebabkan perbedaan pemahaman.
“Ada perbedaan pemahaman dalam persepsi terkait PDP, ODP dan OTG sehingga terjadi ketidaksinkronan data. Dalam waktu dekat kami akan berupaya menyatukan pemahaman,” ujar Aris, Senin (6/4/2020).
Dia menjelaskan, data pasien Covid-19 yang ditampilkan gugus tugas Sumut merupakan rekapitulasi dari laporan gugus masing-masing kabupaten/kota. Data itu kemudian disinkronkan dengan laporan dari rumah sakit rujukan Covid-19.
“Masalah ini memang sudah menjadi perhatian. Kami berupaya bagaimana data ini bisa disinkronkan. Untuk diketahui, alur data kami terima dari gugus tugas kabupaten/kota. Semua disinkronkan dengan rumah sakit rujukan dan barulah kami tampilkan,” ujar Aris.
Editor: Donald Karouw