Wakil Bupati Nias Barat Resmikan Gedung Sentral Layanan Universitas Terbuka Medan
"Jadi mohon teman-teman mahasiswa, tolong gunakan gedung ini dengan sebaik-baiknya. Silahkan untuk diskusikan hal-hal yang ingin disampaikan kepada petugas kami. Ada masalah misalnya nilainya tidak keluar, tidak perlu datang ke Medan cukup datang di sini. Semua aktivitas di Medan juga sama dengan di sini. Terima kasih atas kehadiran semuanya. Terima kasih kepada Wagub atas fasilitasnya ini," katanya.
Universitas Terbuka (UT) telah menghasilkan banyak lulusan yang saat ini menjadi pejabat atau pernah menjabat sebagai para petinggi negara Indonesia. Hal itu membuktikan para lulusan UT dapat bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lainnya, terutama secara kualitas keilmuan dan memiliki kesempatan yang sama.
Mantan Bupati Nias Barat Faduhusi Daely, yang juga menjadi alumni UT sangat bersyukur dengan peresmian Gedung SALUT Medan.
"Saya kalau tidak ada UT, saya tidak akan jadi Bupati. Terima kasih UT dan ini ada ibu-ibu alumni UT. Alumni UT dengan IPK 4.00, luar biasa. Terima kasih sudah membangun gedung khususnya di daerah Nias ini. Saya prediksi dua tahun lagi tempat ini mungkin akan membludak oleh mahasiswa kita, karena UT sudah memberikan yang terbaik untuk Pulau Nias secara khusus," katanya.
Faduhusi menuturkan, dengan hadirnya UT akan mudah berdampak positif kepada mahasiswa-mahasiswa yang menamatkan S1 ataupun S2. "Kalau memungkinkan mulai hari ini, saya akan menawarkan diri sebagai dosen UT di sini. Awalnya, saya menjadi guru setelah lulus UT, dan kemudian beberapa jabatan strategis saya pernah jabat. Terima kasih UT," ucapnya.
Seperti diketahui, peresmian Gedung Sentral Layanan Universitas Terbuka (SALUT) Medan juga dihadiri oleh Direktur UT Medan Yusrafiddin. Menurutnya, keberadaan SALUT merupakan inisiatif bersama antara Pemkab Nias Barat dengan UT.
Tujuannya agar masyarakat Nias Barat dapat berkuliah tanpa harus meninggalkan pekerjaannya.
"Harapan kita dengan adanya SALUT ini menjawab keraguan masyarakat tentang biaya kuliah. Karena biaya kuliah di SALUT cukup murah. Untuk program non-guru Rp1,3 juta sudah all in, buku dan tutorial online selama delapan minggu," tuturnya. (Jonirman Tafonao)
Editor: Syarif Wibowo