Viral Videonya Tak Dikenali Siswa SPN, Kapolda Metro Jaya: Daniel Buat Netizen Ngeri-Ngeri Sedap
                
            
                JAKARTA, iNews.id - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Fadil Imran ternyata tidak menyangka videonya saat berbincang dengan salah satu siswa SPN Metro Jaya, Daniel Stephan Nadapdap, yang tidak mengenalinya, viral di media sosial. Bahkan, di luar perkiraannya, video itu mendapat respons positif dari netizen.
Hal ini diungkapkan Kapolda Metro Jaya lewat akun resmi Polda Metro Jaya, Sabtu (5/6/2021). Diketahui, sebelumnya akun ini mem-posting video saat Irjen Pol M Fadil menyapa salah satu siswa SPN, seorang putra Batak asal Kalimantan Utara (Kaltara). Saat itu, siswa bernama Daniel Stephan Nadapdap tidak mengenalnya sebagai Kapolda Metro Jaya.
                                    "Masifnya respon positif masyarakat atas bincang bincang saya dengan siswa SPN Lido Daniel Stephan Nadapdap di luar prakiraan saya," kata Kapolda Metro Jaya, dikutip iNews.id dari Instagram Polda Metro Jaya.
Dalam video itu, Fadil juga sempat menanyakan tinggi badan Daniel dan dijawab 168 cm.
                                    "Kamu tingginya berapa?
"Siap, 168 Jenderal," jawab Daniel.
                                    "Mana 168. Orang saya 168. Namamu siapa," tanya Kapolda sambil memeriksa papan nama di seragam Daniel.
"Siap, Daniel Stephan Nadapdap, Jenderal," jawab Daniel dalam video itu.
Menurut Kapolda Metro Jaya, jawaban Daniel yang mengklaim tinggi badannya 168 cm membuat dia kaget. Sebab, dia juga memiliki tinggi badan 168 cm.
"Daniel mengklaim tingginya sama-sama 168 cm dengan saya kemarin, membuat saya kaget juga. Seketika Daniel menjadi perbincangan baru di dunia maya Indonesia," ucapnya.
"Daniel membuat netizen ngeri-ngeri sedap," kata Kapolda Metro Jaya.
Kapolda Metro Jaya mengucapkan terima kasih kepada netizen Indonesia untuk atensi positifnya pada siswa SPN Daniel.
"Saya tidak menyangka bahwa akan beredar sebegitu luas di berbagai tempat," ucapnya.
Kapolda Metro Jaya menambahkan, pascavideo itu di-posting, dia tidak menyangka akan viral di media sosial.
"Jutaan pasang mata menyimaknya dalam tempo 24 jam. Hp saya tak henti-hentinya berdentang."
Bahkan, teman dan koleganya menjadi penggemar Daniel. Mereka pun meyakini Daniel siswa berbakat dan kelak jadi polisi hebat.
"Semuanya teman dan kolega menjadi penggemar siswa Daniel dan pada umumnya menyebutkan bahwa siswa Daniel adalah siswa berbakat. Dia akan jadi polisi hebat kelak," katanya.
Fadil mengatakan, dari pengamatannya di media sosial, rata-rata emosi yang dihasilkan menonton videonya bersama siswa Daniel adalah emosi gembira dan bahagia. "Joyfull kalau kata teman-teman Daniel di Kaltara," ujarnya.
Dari respons ini, dia semakin percaya bahwa dalam dunia digital sekarang, netizenternyata lebih senang untuk berbagi emosi positif daripada emosi negatif.
Memang banyak orang yang gampang tersinggung, suka marah-marah, julid, dan gampang terpancing emosinya di dunia maya. Tapi ternyata itu adalah orang-orang yang lupa bahagia.
"Emosi positif rupanya lebih enak dibagi daripada emosi negatif alias marah-marah itu. Karena itu kita semua membaginya. Ribuan komentar positif untuk siswa Daniel," katanya.
"Jadi jutaan para penggemar siswa Daniel yang menyaksikan spirit tinggi siswa Daniel dalam menjadi siswa SPN membuktikan bahwa di samping tugas menjaga kambtibmas, polisi juga bisa menjadi agen untuk mengingatkan masyakarat untuk bahagia. Tak sedikit yang menonton ulang berkali-kali aksi heroik Daniel," tulisnya lagi.
Kapolda Metro Jaya mengatakan, videonya dengan siswa Daniel juga mengingatkan dia pada kehidupan masa muda dulu. Sesimpel itu. Masa di mana semua apa saja menjadi mungkin.
"Untuk siswa Daniel, video reaction ini saya dedikasikan. Terima kasih sekali lagi siswa. Kau ingatkan Indonesia Raya untuk selalu bahagia. Dan membagi hal positif di dunia maya," kata Kapolda Metro Jaya.
Editor: Maria Christina