10 Dokter di Sumut Meninggal Dunia Terpapar Covid-19, Ini Daftar Lengkapnya

MEDAN, iNews.id - Sebanyak 10 dokter meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) hingga Selasa (4/8/2020) hari ini. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut pun meminta masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk meringankan beban para tenaga medis yang bekerja sebagai garda terdepan.

Data yang dirangkum iNews, dari 10 dokter yang meninggal, enam orang di antaranya berasal dari Kota Medan. Mereka yakni Dokter Ucok Martin, Irsan Nofi Hardi Nara Lubis, Anna Mari Ulina Bukit, Aldreyn Asman Aboet, Andika Kesuma Putra dan Dokter Ahmad Rasyidi Siregar.

Sementara empat lainnya yakni, Dokter Herwanto asal Kisaran, Norismal Pasaribu dari Labuhanbatu Utara, Hatta Lubis dari Padangsidimpuan dan Dokter Muhammad Arifin Sinaga asal Langkat.

Juru Bicara Gugus Tugas Sumut Aris Yudhariansyah sebelumnya meminta masyarakat disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Cara ini paling ampuh untuk menghambat penyebaran Covid-19. Dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, akan dapat mengurangi beban tugas tenaga medis dalam melakukan perawatan pasien Covid-19.

Selain mencuci tangan teratur, menggunakan masker, menjaga jarak dan meningkatkan daya tahan tubuh, masyarakat juga diminta mengurangi interaksi/kontak dengan orang lain. Gugus tugas juga meminta kepada masyarakat segera mandi setelah beraktivitas di luar dan berganti pakaian sebelum berinteraksi dengan keluarga.

"Kita dapat ambil pelajaran dari kasus di atas kalau protokol kesehatan harus dijalankan secara keseluruhan dengan benar, baik berada di rumah ataupun di tempat umum. Ini harus kita lakukan bersama-sama agar mengurangi risiko paparan Covid-19 sehingga meringankan beban para dokter dan tenaga medis lainnya dalam melakukan perawatan,” ujar Aris.

Menurutnya, Covid-19 bisa dilawan dengan cara gotong royong dan komitmen yang menyeluruh baik dari pemerintah juga dari masyarakat.

“Pemerintah punya komitmen, masyarakat pun kami yakin punya komitmen. Baik tingkat desa hingga keluarga, tetapi harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya sebagian orang. Dengan semangat gotong royong dan saling melindungi, kita pasti bisa mengatasi pandemi ini,” katanya.

Editor : Donald Karouw

Baca Artikel Lainnya di Sini