Contoh kalimat retoris (Foto: Freepik)

13. Bisakan kamu sekali saja mendengarkan apa yang aku katakan?

14. Apakah hatimu sudah beku sampai bisa melakukan hal sekejam ini?

15. Seseorang yang mengkritik pemerintah banyak yang dihujat, bukannya ada kebebasan dalam mengutarakan berpendapat?

16. Bisakah nasib kita akan berubah tanpa adanya usaha?

17. Baru pulang kerja sekarang?

18. Apakah kita hanya diam saja melihat mereka berperilaku semena–mena seperti itu?

19. Tidakkah kamu sadar setelah apa yang kamu lakukan padaku?

20. Siapa yang bertugas menjaga keamanan dan keutuhan NKRI kalo bukan kita sebagai rakyatnya?

21. Bukankah memang pantas ia menerima balasannya setelah segala perbuatan yang ia lakukan?

22. Apakah kamu tega melihat saudara–saudara kita di Lombok sana yang terkena musibah tsunami?

23. Apakah kamu lupa setelah semua yang telah kita lalui bersama selama ini?

24. Mana ada di dunia ini orang yang benar–benar jujur dan amanah?

25. Apakah berbuat tindakan seburuk itu dosa?

26. Apalagi yang dapat kita lakukan selain meminta pertolongan pada Sang Pencipta ?

27. Apakah kita diam saja saat lingkungan sekitar dirusak?

28. Apalagi yang bisa kita lakukan selain meminta pertolongan pada Tuhan?

29. Selama ini kamu kemana saja sampai baru mengetahui informasi ini?

30. Kamu kira kita bisa bertahan hidup tanpa makan dan minum?

31. Apakah mungkin orang tua tidak menyayangi anaknya sendiri?

32. Bagaimana mungkin kamu bisa mengerjakan semua ini sendirian?

33. Apakah hubungan kita semuanya harus sampai disini saja?

34. Bagaimana bisa kamu mengabaikan ayahmu sendiri?

35. Tidak sadarkah kamu bahwa gaji yang sungguh besar itu berasal dari tetesan keringat rakyat kecil di bangsa ini?

36. Bukankah kamu merugi saat bolos sekolah?

37. Apakah ada orang mati dapat hidup kembali?

38. Apakah pekerjaan rumah ini dapat kita selesaikan?

39. Dimana kita saat sahabat memohon pertolongan?

40. Ketika sudah bekerja, melakukan, serta membuang banyak hal, tapi tidak membuahkan hasil sesuai ekspektasi. Bukankah lebih baik kamu berhenti dan meninggalkan kelelahan itu?

41. Mengapa sebagai sesama manusia tidak bisa saling mengerti satu dengan lainnya dan membiarkannya menjalani kehidupannya masing-masing?

42. Seorang anak dilahirkan dari Rahim ibu. Bagaimana mungkin kamu bisa tega memaki ibu yang telah melahirkan?

43. Di mana hati nurani kamu saat melihat saudara sendiri sedang berada dalam kesusahan?

44. Apakah kamu tega melihat sesama manusia atau anak-anak itu kelaparan?

45. Harus menunggu berapa banyak korban lagi agar jalanan diperbaiki?

46. Tidakkah kamu merasa takut dengan azab tuhan?


Editor : Komaruddin Bagja

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network