Asal Usul Orang Nias, Gips wajah orang Nias dipamerkan di Museum Rijks, Amsterdam (Foto: Dok Museum Nias Org)

NIAS, iNews.id - Asal usul orang Nias akan dibahas dalam artikel ini. Salah satunya soal budaya hingga mitos yang menyebutkan soal leluhur Suku Nias.

Pulau Nias, yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatera dan termasuk dalam Provinsi Sumatera Utara. Dilansir dari portal Museum Nias, disebutkan Pulau Nias menjadi rumah bagi Suku Nias, kelompok etnis yang telah menghuni pulau ini sejak zaman kuno. 

Suku ini juga dikenal dengan nama "Ono Niha," di mana "Ono" berarti anak atau keturunan, dan "Niha" berarti manusia. Selain itu, pulau ini sering disebut sebagai "Tanö Niha," yang berarti tanah.

Asal Usul Orang Nias

Asal Usul Orang Nias, Prajurit sengit Nias Selatan berulang kali berjuang dari tentara Belanda (Foto: Dok museum-nias.org)

Mitos asal usul Suku Nias memiliki akar dalam cerita tentang "Sigaru Tora’a," pohon kehidupan yang terletak di Teteholi Ana’a. Kisah ini mengisahkan kedatangan manusia pertama ke Pulau Nias pada masa pemerintahan Raja Sirao. Raja tersebut memiliki sembilan putra yang bersaing untuk merebut takhta Sirao, dan sembilan putra inilah yang dianggap sebagai orang pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Nias.

Meskipun mitos ini memiliki daya tarik, penelitian arkeologi sejak tahun 1999 mengungkapkan bahwa Pulau Nias telah dihuni sejak 12.000 tahun yang lalu oleh imigran dari daratan Asia, bahkan mungkin hingga 30.000 tahun yang lalu. Kemiripan budaya dengan Budaya Hoabinh di Vietnam juga memunculkan dugaan adanya imigrasi penduduk dari Vietnam ke Pulau Nias.

Pada tahun 2013, penelitian genetika oleh mahasiswa doktoral Departemen Biologi Molekuler Forensik Erasmus MC menyimpulkan bahwa masyarakat Nias berasal dari rumpun bangsa Austronesia dan diperkirakan datang dari Taiwan melalui jalur Filipina sekitar 4.000-5.000 tahun yang lalu.

Hukum Adat

Sistem hukum adat tradisional Nias, yang dikenal sebagai fondrakö, mencerminkan struktur sosial yang kompleks pada masa lalu. Di Nias selatan, terdapat berbagai kelas sosial, seperti siulu (bangsawan), ere (pendeta agama asli), ono mbanua (anak negeri atau orang kebanyakan), dan golongan sawuyu (budak).

Golongan siulu, yang memerintah, dapat diangkat menjadi kepala desa yang disebut balo siulu. Anak negeri juga dibagi menjadi golongan siila (cerdik pandai) dan sato (orang kebanyakan). Golongan sawuyu sendiri terbagi menjadi tiga kategori, yaitu binu (budak karena kalah perang, biasanya dikorbankan dalam upacara), sondrara hare (menjadi budak karena tidak dapat membayar hutang), dan holito (menjadi budak setelah ditebus dari hukuman mati).

Struktur sosial ini masih memengaruhi kehidupan masyarakat Nias hingga saat ini, dengan adanya larangan bagi golongan siulu untuk menikah dengan sato. Golongan sawuyu sendiri telah menghilang dari masyarakat Nias saat ini.


Editor : Nani Suherni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network