MEDAN, iNews.id - Asal usul Suku Batak akan dibahas dalam artikel ini. Salah satu suku terbesar di Indonesia ini banyak ditemui di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Dilansir dari buku Migrasi Spontan Batak Toba (Marserak), karya OHS Purba dan Elvis Purba mencatat bahwa Suku Batak terutama pada suku Batak Toba pada mulanya tinggal di tepi Danau Toba yang bernama Sianjur Mula-mula, di kaki
Gunung Pusuk Buhit Pangururan di Pulau Samosir. Di tempat ini konon mulai berkembang peradaban Suku Batak.
Asal Usul Suku Batak
Suku bangsa Batak khususnya orang Batak Toba beranggapan mereka berasal dari satu nenek moyang (geneologis) yaitu si Raja Batak. Dari itu muncul keturunan dari Mula Jadi Na Bolon si Raja Batak.
Disebutkan juga, pergaulan mereka dengan dunia luar saat itu cukup terbatas. Bahkan ada anggapan jika orang Batak tidak pernah mengatakan dirinya dengan kata suku melainkan bangsa.
Alasanya, mereka memiliki wilayah yang disebut Tano Batak, bahasa Batak, tulisan atau huruf, serta budaya Batak yang mempunyai ciri khas tersendiri.
Keturuan dari Kahayang
Sementara itu dalam buku Sejarah Daerah Sumatera Utara yang dibuat Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah tahun 1978 disebutkan soal Gunung Pusuk Buhit. Di Danau Toba terdapat Gunung Pusuk Buhit yang sangat sakral bagi suku Batak.
Rupanya, menurut mitologi, dari tempat itu asal nenek moyang orang Batak. Di tempat itulah Mula Jadi Na Balon menurunkan Batara Guru dari kayangan. Kemudian dari Batara Guru itulah asal mula orang Batak.
Dalam mitos menggambarkan tentang sekitar Danau Toba itu, yaitu di Bakkara merupakan desa- desa yang tertua di kalangan orang Batak. Bahasa Batak menyebut desa disebut huta. Dari Bakkara orang orang Batak itu menyebar ke sekeliling Danau Toba.
Tiap-tiap huta itu dikuasai oleh raja. Nantinya yang berhak menjadi raja ialah keturunan asal desa atau huta itu.
Marga Asli Suku Batak
Keaslian dari keturunan itu ditandai oleh marga. Misalnya marga Manurung menguasai beberapa desa yang mereka anggap sebagai asal mereka. Desa asal itu dinamakan golat. Hal itu berlaku juga di daerah lainnya sehingga mencipatakan marga tersendiri. Perlu diingat jika marga ini juga menentukan jodoh orang Suku Batak. Mereka dilarang menikah jika masih memiliki marga yang sama. Hal itu dianggap seperti menikah dengan saudara.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait