Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Arjuna Sembiring menjelaskan, alasan belum memberi izin warga kembali menetap di rumah karena khawatir terjadinya banjir susulan.
"Memang ada beberapa rumah berlantai dua yang sudah bisa ditinggali. Tapi kita belum izinkan karena potensi banjir susulan masih sangat tinggi. Tanggul yang jebol juga belum diperbaiki," katanya.
Menurutnya, banjir susulan berpotensi kembali terjadi seiring masih tingginya curah hujan dalam tiga hari ke depan. Data ini seperti yang diperkirakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem selama tiga hari ke depan. Diprediksi hujan lebat masih akan terjadi di hulu dan aliran Sungai Belawan sehingga potensi banjir susulan di Perumahan De Flamboyan masih sangat tinggi," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan rumah di Kompleks De Flamboyan diterjang banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Belawan pada Jumat (4/12/2020) dini hari. Akibat banjir, sebanyak 343 warga perumahan diungsikan. Mereka ditempatkan di Balai Desa Tanjung Selamat dan Asrama Batalyon Arhanud. Banjir ini juga menelan lima korban jiwa dan seorang lainnya masih hilang.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait