Upacara ini dilakukan jika terjadi kesulitan yang menimpa masyarakat Mandailing, seperti wabah penyakit menular. Tidak hanya itu, gordang sambilan juga biasa digunakan dalam upacara mangido udan (meminta hujan) oleh masyarakat Mandailing. Jika hujan sudah berlangsung cukup lama yang menimbulkan banjir dan kerusakan hasil panen, gordang sambilan juga digunakan untuk memohon agar hujan lekas berhenti .
Cara memainkan alat musik gordang sambilan dari Sumatera Utara ini juga tidak lepas dari bahannya. Tabung resonator gordang sambilan terbuat dari kayu yang dilubangi. Salah satu ujung lobang di bagian kepalanya ditutup dengan membran berupa kulit lembu yang ditegangkan dan diikat dengan rotan.
Instrumen musik tradisional ini dilengkapi dengan sebuah ogung boru boru (gong berukuran paling besar atau disebut gong betina), ogung jantan (gong berukuran lebih kecil), doal (gong yang lebih kecil dari ogung jantan). Kemudian tiga salempong atau atau mongmongan (gong dengan ukuran yang paling kecil). Selain itu ada alat tiup terbuat dari bamboo yang dinamakan sarune atau saleot dan sepasang sambal kecil yang dinamakan tali sasayat.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait