Cara memainkan alat musik gordang sambilan dari Sumatera Utara ini juga ada yang memimpin. Yang memimpin permainan ensambel gordang Sambilan disebut Panjangati. Beliau memainkan gordang yang paling besar (jangat).
Seorang panjangati harus menguasai pola ritmik setiap instrumen dalam ansambel gordang sambilan dan memiliki selera ritme yang sangat tinggi. Dia bertugas mengolah nada nada ritme dari semua pola ritmik instrument gordang sambilan.
Setiap instrument jika diberi aksen yang berbeda akan menimbulkan efek ketegangan yang berbeda beda. Saat ini gordang sambilan kerap dimainkan saat upacara perkawinan (Orja Godang Markaroan Boru) dan upacara kematian (Orja mambulungi).
Penggunaan gordang sambilan untuk kedua upacara tersebut apabila untuk kepentingan pribadi harus terlebih dahulu mendapat izin melalui suatu musyawarah adat yang disebut markobar adat. Acea itu dihadiri oleh tokoh-tokoh Namora Natoras dan Raja beserta pihak yang akan menyelenggarakan upacara tersebut.
Selain itu, juga harus disembelih paling sedikit satu ekor kerbau jantan dewasa yang sehat. Namun apabila persyaratan tersebut belum dapat dipenuhi maka Gordang Sambilan tidak boleh digunakan. Pada perkembangannya Gordang Sambilan ini masih digunakan oleh masyarakat Mandailing sebagai alat musik sakaral.
Meskipun demikian saat ini Gordang Sambilan juga dikenal sebagai alat musik kesenian tradisional Mandailing yang sudah popular di Indonesia bahkan di dunia.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait