Ilustrasi penyekapan. (Okezone)

Ketiga pelaku juga mengancam DS. Jika masih nekat berteriak, mereka akan menusuk DS. Ancaman ini membuat DS ketakutan. “Saya gak tau senjata apa yang dibawa para pelaku ini. Saya kemudian dipindahkan ke ruang tamu oleh salah satu dari mereka,” kata DS.

DS meyakini, setelah dia disekap, para pelaku mulai menggeledah isi rumah untuk mencari barang-barang berharga seperti emas dan uang. Mereka juga mengancam DS untuk memberi tahu letak barang-barang berharga di rumah itu. Saat itu pula, ada orang yang datang mengantarkan paket barang untuk DS.

“Saya langsung diseret ke lantai 2, sementara paket diambil pelaku. Lakban di kaki saya dilepas. Di atas, saya mau dipukul pakai besi karena melawan. Saya dimasukkan ke kamar mandi dan salah satu dari mereka hendak memerkosa saya. Tapi, kawannya langsung nyuruh dia ke bawah,” kata DS.

Pria tersebut sempat membuka lakban di matanya, sebelum turun mendatangi temannya. DS ditinggalkan di kamar mandi. Dia lalu mendengar suara sepeda motornya dihidupkan.

DS pun nekat berlari ke bawah berharap ada yang menghadang para pelaku. Kondisinya masih dengan tangan terikat lakban, sementara lakban di kaki sebelumnya sudah dilepas pelaku saat menyeretnya ke atas.

“Lalu saya ditolong karyawan dekat rumah dan membuka lakban yang mengikat tangan saya. Satpam yang jaga di situ pas kebetulan baru masuk dan dia nggak tahu harus berbuat apa. Ngejar pun sekadar lewat kompleks, nggak sampe ke jalan,” kata DS.

Setelah DS kembali ke rumah, dia memeriksa barang-barang yang hilang. Selain kehilangan sepeda motor Honda Scoopy, ketiga pelaku membawa kabur ponsel, laptop, dan STNK-nya. DS kemudian membuat laporan ke Polsek Medan Sunggal saat itu juga dengan nomor laporan STTLP/1880/ K/XI/2019/SPKT.


Editor : Maria Christina

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network