MEDAN, iNews.id - Anak durhaka berinisial GS yang meyiksa ibu kandungnya hingga mengalami luka parah menghilang. Dia duga kabur setelah dilaporkan ibunya bernama Suryati (64) ke Polrestabes Medan usai dilempar menggunakan handphone hingga mengalami luka.
Suryati yang saat ini mengalami trauma akibat penyiksaan yang dideritanya sudah didampingi oleh pengacara di sebuah pesantren di Kabupaten Deliserdang. Ibu malang tersebut sebelumnya kerap dianiaya oleh anaknya dengan menggunakan kayu.
"Ini bukan pemukulan yang pertama kali oleh anaknya berinisial GS. Pernah juga melakukan pemukalan dengan kayu yang ada pakunya hingga tangannya infeksi," kata Kuasa hukum korban, Dedi Suheri Selasa (15/2/2022).
Dedi menceritakan bahwa kasus yang dialami Suryati terus berlarut, hingga kemudian hari GS kembali mengulangi aksi durhakanya itu pada Senin (14/2/2022) kemarin. Ironisnya korban juga diketahui menjadi pencandu narkoba.
"Dari keterangan nenek (Suryati) pelaku meminta uang untuk membeli narkoba. Namun tidak diberi dan pelaku melemparnya dengan handphone hingga berdarah," terangnya.
Merasa sudah tak tahan lagi dengan perlakuan GS, Suryati kemudian melapor ke Polrestabes Medan. Polisi saat ini sedang memburu GS setelah mengetahui ia dilaporkan ke polisi. Tidak hanya itu, pelaku membawa dua cucu Suryati kabur.
"Pelaku saat ini kabur dan dalam pengejaran polisi," terang Dedi.
Rasa khawatir Suryati semakin menjadi-jadi. Pasalnya, kedua cucu yang masih berusia 5 dan 7 tahun itu juga kerap menjadi sasaran amarah dan sering main pukul oleh GS.
"Dia takut terjadi apa-apa karena anaknya sering memukuli cucunya. Bahkan pernah mengancam dengan kelewang," ucapnya.
Diketahui, seorang wanita mendatangi Mapolrestabes Medan dengan kondisi wajah penuh darah. Ia mengadu karena dipukuli anak hingga berdarah, dan kerap menyiksa dirinya hanya pekara tak diberi uang.
Korban dan pelaku adalah warga Jalan Sei Mencirim, Desa Paya Geli, Kecamatan Sunggal, Deliserdang. Korban mendatangi Polrestabes Medan, Senin kemarin karena tak kuat lagi menahan penderitaan atas penganiayaan atas perlakuan anak kandungnya, GS.
“Anak saya sering memukuli, jika tak diberikan uang,” kata Suryati.
Editor : Stepanus Purba_block
Artikel Terkait