Sehari kemudian, Kamis, 17 Oktober 2024 pukul 09.00 WIB, tim SAR berhasil menemukan Jeri Novanda. Penemuan Jeri berawal dari teriakan minta tolong korban di dasar jurang sedalam 70 meter dan berjarak 20 kilometer dari lokasi perahu terbalik.
Teriakan tersebut didengar oleh warga setempat kemudian dilaporkan ke tim SAR yang bergegas ke lokasi dengan menerbangkan drone termal untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.
Benar saja, tim SAR berhasil menemukan Jeri dalam keadaan lemah di atas perahu rafting SRU 1 yang sebelumnya terbalik di pinggir sungai dengan kondisi mulai surut tersebut. Tim SAR kemudian mengevakuasi Jeri dari pinggir sungai ke atas dengan teknik vertical rescue atau hoisting. Jeri selanjutnya dievakuasi ke posko SAR.
Sementara itu, tim SAR lainnya terus melakukan pencarian tiga korban, yaitu Jeplenta Sebayang dan dua rescuer Tengku Rahmat Syahputra dan Dodi Prananta.
Hingga Jumat malam, 18 Oktober 2034, poperasi SAR belum membuahkan hasil. Baru pada Sabtu, 19 Oktober 2024 sore sekitar pukul 17.30 WIB, tim SAR berhasil menemukan korban Jeplenta Sebayang dalam keadaan meninggal dunia.
Operasi pencarian terus dilakukan dengan fojus mencari Tengku Rahmatsyah Putra dan Dodi Prananta. Personel tim SAR dan peralatan yang digunakan juga bertambah. Kantor Pusat Basarnas bahkan mengerahkan satu tim Basarnas Special Group (BSG) dengan spesifikasi penyelamatan air.
Pencarian pun akhirnya dihentikan setelah kedua petugas penyelamat itu ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa di sekitar pintu air PT WEP.
"Yang pasti, pengabdian dan pengorbanan mereka akan selalu dikenang sebagai teladan keberanian dan ketulusan dalam melayani masyarakat. Terima kasih atas dedikasi dan pengabdian tanpa batas yang telah diberikan. Selamat jalan, pahlawan kemanusiaan," ujar Kepala SAR Medan Mustari, Kamis (24/10/2024).
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait