MEDAN, iNews.id - Sebanyak 12 orang hilang tertimbun material tanah longsor di areal Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru yang dikelola PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) di Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, Kamis (29/4/2021) malam. Para korban terdiri atas sembilan warga dari dua keluarga dan tiga tenaga kerja Shyno Hydro, seorang di antaranya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China.
Informasi yang dihimpun, mereka tertimbun material longsor dari tebing setinggi 50 meter yang bergerak ke dasar Sungai Batang Toru.
Sekda Tapsel Parulian Nasution mengatakan, saat ini sejumlah petugas gabungan sudah berkoordinasi untuk melakukan evakuasi sejak Jumat (30/4/2021) pagi.
"Kami belum tahu nasib mereka. Tapi pencarian sudah dilakukan," ujar Parulian, Jumat (30/4/2021).
Sementara itu, Direktur Komunikasi dan Hubungan Eksternal PT NSHE Firman Taufick, menjelaskan kronologi longsor terjadi di Jalan R17 K4+100 Bridge 6, tepatnya di lokasi proyek pembangunan PLTA Batang Toru, pada pukul 18.20 WIB. Longsor terjadi akibat hujan lebat yang terjadi sejak pukul 14.00 WIB.
Kejadian bermula saat karyawan K3 Shyno Hydro bernama Dolan Sitompul menemani dua karyawan warga asing bernama Long Quan dan Xie sekitar pukul 18.10. Mereka ke lokasi mengendarai mobil proyek double cabin untuk mengecek dan mendokumentasikan terjadinya banjir lumpur setinggi 50 cm yang terjadi pada pukul 16.30 di Jalan R17 K4+100 Bridge 6 akibat hujan yang mengguyur sejak siang hari.
"Pihak Shyno Hydro awalnya mencurigai banjir lumpur di lokasi ini akan menyebabkan longsor sehingga mereka perlu mengecek agar dapat menyiapkan alat berat untuk mengatasinya," ujar Firman, Jumat (30/4/2021).
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait