Niat puasa Ayyamul Bidh boleh digabung dengan puasa sunnah lainnya seperti Senin Kamis. (Foto: Freepik)

Niat Puasa Ayyamul Bidh Digabung Senin Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِايام البيض   
وَعَنْ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ ِللهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu Shouma Ghadin 'An adaai sunnati Ayyamul Bidh wa 'an shouma yaumal khomiis lillahi Ta'alaa

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Ayyamul Bidh esok hari dan puasa hari kamis karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Ayyamul Bidh dan Puasa Senin-Kamis boleh dilakukan pada pagi atau siang hari dengan catatan belum makan dan minum sejak pagi lalu terbersit keinginan untuk berpuasa. 

Sedangkan pada puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha dan puasa kaffarah atau puasa nadzar wajib dilakukan pada malam hari sebelum masuk waktu shubuh. 

Istilah yang sering digunakan adalah tabyitunniyah, atau memabitkan niat. Maksudnya, di malam hari seseorang sudah harus berniat bahwa besoknya dirinya akan melaksanakan puasa.

Asal-Usul Puasa Ayyamul Bidh

Dinamai ayyamul bidh terkait dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke muka bumi. Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam/gosong. Kemudian Allah memberikan wahyu kepadanya untuk berpuasa selama tiga hari (tanggal 13, 14, 15).

Ketika berpuasa pada hari pertama, sepertiga badan Nabi Adam As menjadi putih. Puasa hari kedua, sepertiganya lagi menjadi putih. Puasa hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.


Editor : Kastolani Marzuki

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network