"Sehingga agenda energi bersih Indonesia perlu prioritaskan PLTA selain penerapan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) maupun Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) pada pembangkit yang masih menggunakan batubara," katanya.
Guru Besar Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara, Rahmawaty mengatakan, dalam implementasi transisi energi, pembangunan pembangkit listrik dilapangan dapat diintegrasikan dengan manajemen konservasi serta pelestarian ekosistem hutan.
Seminar juga menghadirkan Dirjen EBTKE, Zeira Salim Ritonga Anggota DPRD Sumatera Utara, serta Rektor Universitas Negeri Medan Prof. Bahruddin. Sesuai Agenda Net Zero Emission (NZE), Indonesia akan mencapai emisi bersih atau seimbang antara emisi dan penyerapan yang dilakukan pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait