Mudahnya mendapatkan obat untuk melakukan tindakan aborsi disesalkan penggiat perlindungan perempuan dan anak Kota Medan Nanda Sari. Menurutnya, mudahnya mendapatkan obat yang harusnya dijual dengan sangat terbatas itu, menjadi bukti lemahnya pengawasan akan peredaran obat di Indonesia.
"Utamanya di platform jual beli online. Sudah saatnya pemerintah proaktif mengatur platform ini. Jangan hanya menunggu laporan," katanya.
Nanda pun berharap polisi dapat mengusut tuntas kasus itu. Termasuk mengejar penjual dan pemasok obat penggugur kandungan untuk aborsi tersebut.
"Jangan berhenti di sini. Penjual dan pemasoknya harus dikejar. Jangan nanti karena mudahnya mendapatkan obat penggugur, kegiatan aborsi makin masif dan seks bebas makin meraja lela. Karena kalau seperti itu, yang paling dirugikan pasti perempuan," ucapnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait