MEDAN, iNews.id - Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Komite Rakyat Bersatu (KRB) menggelar aksi demontrasi di depan kantor DPRD Sumatera Utara (Sumut) di Kota Medan. Massa mengeluhkan keberadaan mafia tanah yang dianggap semakin meresahkan masyarakat.
Pimpinan aksi, Unggul Tampubolon, meminta anggota dewan dan pemerintah daerah (pemda) dapat mengusut serta menindak dugaan penyelewangan lahan yang dilakukan oleh sejumlah mafia tanah.
"Tangkap oknum yang memang terlibat dalam mafia tanah," kata Unggul di sela orasinya di depan Kantor DPRD Sumut, Kota Medan, Rabu (6/2/2019).
Dia menyebutkan, dugaan penyelewengan lahan terdapat di Klambir Lima Kebon dan Emplasmen Kuala Namu di Kabupaten Deli Serdang. Aksi ini juga menuntut agar Gubernur dan DPRD Sumut dapat mendesak BPN serta dinas terkait mengukur ulang tanah tersebut.
Mereka mengapresiasi apa yang dilakukan Polda Sumut belum lama ini yang telah bersikap tegas terhadap tersangka mafia tanah. Ini berkaitan dengan dugaan kasus alih fungsi lahan hutan lindung menjadi perkebunan kelapa sawit oleh PT ALAM, yang dipimpin Dody Shah.
Mereka juga ingin agar anggota DPRD Sumut dapat melanjutkan aspirasi mereka ke pemerintah pusat. Dalam aksi ini, para pengunjuk rasa diterima perwakilan Komisi E DPRD Sumut.
"Semua aspirasi ini nanti akan kita sampaikan, dan dalam waktu dekat akan kita RDP kan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut," kata anggota Komisi E DPRD Sumut, Syamsul Qodri, saat menerima massa aksi.
Sebelumnya, Polda Sumut menetapkan status tersangka kepada Dody Shah yang juga adik Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajeckshah (Ijek) atas dugaan kasus alih fungsi lahan yang dilakukan PT ALAM (Anugerah Langkat Makmur) di sejumlah wilayah Kabupaten Langkat.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait