MEDAN, iNews.id - Ratusan orang yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Pejuang Perubahan melakukan demonstrasi di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara, Kota Medan, Jumat (1/3/2024). Massa menolak hasil Pemilu 2024 karena dinilai prosesnya dipenuhi kecurangan.
Mereka datang dengan menggunakan ratusan sepeda motor dan sejumlah mobil bak terbuka, untuk menuntut agar hasil Pemilu 2024 dibatalkan.
"Tolak hasil Pemilu curang dan diskualifikasi paslon 02," kata Koordinator aksi, Indra Suheri.
Indra juga meminta agar segera dilakukan audit forensik pada sistem IT Komisi Pemilihan Umum (KPU). Terutama dalam sistem rekapitulasi atau Sirekap KPU yang bermasalah.
"Ada banyak kejanggalan dan ini harus diaudit," ucapnya.
Aktivis 98 Sahat Simatupang dan Relawan yang hadir dalam demo itu mengatakan, pemerintahan yang dihasilkan lewat Pemilu curang hanya akan berakhir dengan kepahitan.
"Sejarah mencatat, ada tujuh negara di dunia yang pemerintahannya terbentuk dari hasil Pemilu curang. Karena itu, kita tidak boleh memberikan kesempatan kepada siapapun menang dari kecurangan." ujar Sahat.
Ia juga sepakat bahwa proses hingga hasil Pemilu 2024 dibawa ke DPR dalam bentuk hak angket. Namun ia mengingatkan agar rakyat tidak tergantung pada elit partai.
"Warga sipil harus terus bergerak. Tidak boleh terbawa arus partai politik yang masih belum memperjelas posisinya menyikapi kecurangan Pemilu. Hak angket membuat gerakan warga sipil jadi tergantung kepada partai meskipun berhasil tidaknya hak angket kecurangan Pemilu 2024 mutlak ditangan partai politik." ujar Sahat.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait