MEDAN, iNews.id - Video sejumlah guru menangis di Medan, Sumatera Utara (Sumut) diduga tidak menerima gaji viral di media sosial. Para guru itu disebutkan berstatus Apatur Sipil Negara (ASN).
Dalam video amatir yang beredar itu, para guru di SMPN 15 di Jalan Selamat Ujung, Kecamatan Medan Amplas menangis menanyakan gajinya. Mereka yang berjumlah delapan orang itu sampai saat ini belum menerima gaji.
Salah satu guru bernama Conny Jeanny Matulessy mengaku diintimidasi kepala sekolahnya lantaran upayanya meminta petunjuk ke Dinas Pendidikan Kota Medan soal gajinya. Dia bahkan langsung mendapatkan surat peringatan dari kepala sekolah tersebut.
"Kami dibilang guru buangan, saya siap pensiun dini daripada saya dibuat itu," ucap Conny, Senin (18/9/2023).
Wakil Kepala Sekolah Suhartini membenarkan adanya permasalahan keterlambatan gaji. Namun pihaknya tidak mengetahui pasti alasan tidak ditandatangani oleh kepala sekolah. Bahkan dia juga mengalami keterlambatan gaji.
"Gaji, yang satu gaji itu memang semuanya terlambat. Karena bendahara kami memang ada urusan pindah kerja, pindah tugas ke Palembang, dan SK-nya itu baru turun tanggal per 1 September. Apakah karena itu saya juga kurang tahu," kata Suhartini.
Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 15, Tiurmaida Situmeang akhirnya angkat bicara. Dia mengatakan sebagian guru yang ada disekolah tersebut memiliki double job dalam waktu yang bersamaan sehingga kegiatan belajar mengajar di SMPN 15 menjadi terganggu. Saat dirinya ingin menegakkan kedisplinan hal itu dianggap sebagai intimidasi oleh para guru.
"Melihat kedisiplinan dari guru tersebut. Guru-guru ini pergi tanpa ada permisi jadi 8 orang itu pergi tanpa permisi kepada saya sebagai pimpinan sekolah tentunya itu membuat siswa-siswi rusuh. Sejak itu saya meminta penjelaskan kepada setiap guru tetapi mereka tidak melakukan hingga menyeluarkan surat teguran," ucapnya, Senin (18/9/2023).
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait