Sebelumnya, pada awal bulan November 2020, SS beserta sejumlah warga lainnya melakukan aksi anarkis dengan melakukan perusakan pagar dan batas lahan HGU milik perusahaan. Akibatnya, perusahaan mengalami kerugian hingga Rp70 juta.
Saat ini, petugas Satreskrim juga masih memburu pelaku lainnya. Sementara guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka saat ini masih di tahan di Mapolres Serdang Bedagai.
Akibat perbuatannya, petugas mempersangkakannya dengan Pasal 160 dan 170 KUH Pidana. Ancaman hukuman enam dan lima tahun penjara.
Baca Juga
Pekerja LSM Anak Divonis Mati, Terlibat Kasus Pedofilia dan Pemerkosaan Berantai
Editor: Umaya Khusniah