BMKG: Masuk Desember, Curah Hujan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumut Mulai Turun

MEDAN, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi ancaman banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara (Sumut) akan semakin berkurang. Sebab puncak musim penghujan berakhir di Desember dengan intensitas hujan mulai turun.
"Karena memang di Sumut cuma dua bulan, yakni Oktober dan November puncak hujan. Jadi banyak hujannya," ujar Forecaster on Duty Balai BMKG Wilayah I-Medan Nora Sinaga di Medan, Senin (30/11/2020).
Kendati demikian, bukan berarti sejumlah wilayah di provinsi utara Pulau Sumatera ini bakal terbebas dari potensi banjir dan longsor. Namub tidak akan sesering dalam dua bulan terakhir di puncak musim hujan.
"Kita lihat radar, beberapa daerah curah hujan lebih tinggi yang bisa sebabkan banjir dan longsor. Namun di daerah lain ada yang normal, bahkan curah hujannya belum melampaui batas normal," katanya.
"Kalau prediksi kami tetap ada di Desember karena memang kumulatif curah hujan tidak sebesar di November," ucapnya.
Menurutnya, pekan depan suhu udara di wilayah Sumut terasa lebih dingin pada malam hari yang menyentuh angka 17 derajat selsius. Sementara siang hari 32 derajat selsius dengan kelembaban udara berkisar 60 hingga 98 persen.
Secara umum angin bergerak dari arah barat laut menuju tenggara dengan kecepatan rata-rata berkisar antara 10 hingga 20 kilometer per jam.
"Untuk prakiraan gelombang laut di perairan Sumut meliputi Nias-Sibolga dan Samudera Hindia barat Nias masing-masing 1,5 sampai 2,5 meter," kata Nora.
Editor: Donald Karouw