Edan, Pengelola Panti Asuhan Eksploitasi Anak di Medan Pakai Uang Live TikTok untuk Beli Tanah

MEDAN, iNews.id - Pengelola panti asuhan berinisial ZM tersangka eksploitasi anak di Medan rupanya memakai uang hasil live TikTok untuk membeli tanah. Hal ini terungkap usai sejumlah aset pelaku disita.

Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir menuturkan polisi masih menyelidiki kasus eksploitasi anak yang dilakukan melalui platform TikTok. Diketahui sebelunya, pengelola Panti Asuhan Yayasan Tunas Kasih Olayama Raya di Kota Medan kerap meminta sumbangan secara live di TikTok.

Baca Juga

 Panti Asuhan Tak Berizin Digerebek, Diduga Eksploitasi Anak di Medan

Menurut Kompol Teuku Fathir, sebagian dari keuntungan yang ia peroleh dari live TikTok tersebut ternyata digunakan untuk membeli aset berupa tanah. Lokasi tanah yang berhasil dibeli oleh ZM berada di Kabupaten Deliserdang.

Fathir mengatakan, tanah tersebut memiliki nilai sekitar Rp130 juta yang dinyatakan sebagai hasil kejahatan. Lahan tersebut pun sudah disita.

Baca Juga

Petugas Kembali Temukan Panti Asuhan Diduga Eksploitasi Anak di Medan

"Harganya Rp130 juta karena hasil kejahatan, kami sita," ujarnya.

Selain tanah, pihak kepolisian juga berhasil menyita sejumlah barang bukti lain yang digunakan oleh ZM untuk membuat live TikTok, termasuk handphone dan laptop. Barang-barang ini terbukti digunakan untuk memproduksi konten di platform tersebut.

Baca Juga

Pengelola Panti Asuhan di Medan Eksploitasi Anak, Partai Perindo: Harus Dihukum Berat, Beri Efek Jera!

Sebelumnya, kasus ini terungkap setelah munculnya sebuah video yang menunjukkan ZM memberikan makanan bubur pada seorang bayi yang baru berusia empat bulan saat melakukan live TikTok. Video tersebut menjadi viral dan mendapat banyak komentar serta perhatian dari netizen yang sangat prihatin

Editor: Nani Suherni