get app
inews
Aa Text
Read Next : Polisi Tunggu Hasil Tes DNA Orang Tua Korban Mutilasi Sleman, 99 Persen Sidik Jari Identik

Fenomena Langka, Satu Keluarga Tak Miliki Sidik Jari hingga Tidak Bisa Keluar Negeri

Jumat, 15 Juli 2022 - 11:13:00 WIB
Fenomena Langka, Satu Keluarga Tak Miliki Sidik Jari hingga Tidak Bisa Keluar Negeri
Kisah satu keluarga yang tidak memiliki sidik jari (Foto: Dok BBC)

JAKARTA, iNews.id - Kisah satu keluarga yang tidak memiliki sidik jari. Fakta ini pun membuat mereka tidak bisa keluar negeri.

Fenomena langka ini menimpa Apu Sarker (22) yang tak memiliki jaringan pori-pori yang membentuk sidik jari. Apu tinggal dengan keluarganya di sebuah desa di utara distrik Rajshahi.

Dia bekerja sebagai asisten medis sampai baru-baru ini. Ayah dan kakeknya adalah petani. Seluruh pria di keluarganya tampak mengalami mutasi genetik yang sangat langka, yang diperkirakan hanya dialami oleh sejumlah kecil keluarga di seluruh dunia, mereka tidak memiliki sidik jari.

Pada masa kakeknya masih muda, tak memiliki sidik jari bukanlah masalah besar. 

"Saya pikir dia tak pernah menganggapnya sebagai suatu masalah," tutur Apu seperti dilansir dari BBC, Kamis (14/7/2022).

Namun, dalam beberapa dekade terakhir, alur kecil yang berputar di sekitar ujung jari, dikenal dengan sebutan dermatoglyph, telah menjadi data biometrik yang paling banyak dikumpulkan di dunia.

Mereka pun menggunakannya untuk segala hal, mulai dari di bandara hingga menggunakan hak suara dalam pemilu, hingga membuka ponsel pintar.

Pada 2008, ketika Apu masih kanak-kanak, Bangladesh memperkenalkan kartu identitas nasional bagi para orang dewasa dengan database yang memerlukan sidik jari jempol.

Para petugas yang bingung tidak tahu bagaimana cara memproses kartu identitas untuk ayah Apu, Amal Sarker. Akhirnya, dia menerima sebuah kartu dengan cap tanpa sidik jari.

Pada 2010, sidik jari menjadi persyaratan wajib untuk pembuatan paspor dan surat izin mengemudi (SIM). Setelah beberapa kali mencoba, Amal bisa mendapatkan paspor dengan menunjukkan surat keterangan dari badan kesehatan.

Dia tidak pernah menggunakannya, sebagian karena takut akan ada masalah yang dia hadapi di bandara. Meskipun mengendarai sepeda motor sangat penting untuk pekerjaan bertani, dia tidak pernah memiliki SIM.

"Saya sudah bayar biayanya, lulus ujian, tapi mereka tidak mengeluarkan izin karena saya tidak bisa memberikan sidik jari," ujarnya.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut