Jalur Alternatif Medan–Berastagi via Kutalimbaru, Solusi Hindari Macet

MEDAN, iNews.id - Jalur alternatif Medan–Berastagi via Kutalimbaru kini semakin banyak dipilih oleh para pengendara, terutama saat akhir pekan atau musim liburan. Rute menuju Berastagi dari Medan memang dikenal sering macet parah, khususnya di kawasan Pancur Batu hingga Simpang Tuntungan.
Kondisi ini membuat perjalanan yang biasanya ditempuh dalam 2 jam bisa molor hingga 5 jam lebih. Tak heran, banyak orang mencari alternatif rute agar perjalanan tetap lancar dan tidak melelahkan.
Rute Kutalimbaru hadir sebagai solusi untuk menghindari kepadatan lalu lintas. Selain menawarkan jalur yang relatif lebih sepi, perjalanan melewati kawasan ini juga menyajikan panorama indah khas Sumatera Utara.
Pemandangan perbukitan, hutan, hingga udara sejuk akan menemani pengendara sepanjang perjalanan. Bagi mereka yang ingin cepat sampai dan sekaligus menikmati pengalaman berbeda, jalur ini bisa menjadi pilihan terbaik.
Rute Kutalimbaru memiliki beberapa keunggulan dibanding jalur utama. Pertama, kepadatan lalu lintas di jalur ini jauh lebih rendah karena masih jarang digunakan sebagai pilihan utama. Kedua, pemandangan alam yang ditawarkan sangat memanjakan mata. Pengendara bisa merasakan suasana pedesaan yang asri dan udara segar yang menenangkan pikiran.
Selain itu, jalur ini juga cocok bagi traveler yang suka dengan tantangan perjalanan. Kontur jalannya naik turun dengan tikungan yang cukup menantang, sehingga membutuhkan konsentrasi lebih. Meski begitu, kondisi jalan kini sudah banyak diperbaiki sehingga relatif aman untuk dilalui kendaraan pribadi, baik mobil maupun motor.
Perjalanan dimulai dari pusat kota Medan, lalu diarahkan menuju Kecamatan Kutalimbaru. Dari sini, pengendara akan melewati jalan berliku yang menembus perbukitan hingga akhirnya tembus ke kawasan Bandar Baru, lalu melanjutkan ke Berastagi. Rute ini memang lebih panjang dibanding jalur utama, namun bisa menghemat waktu karena minim hambatan lalu lintas.
Bagi yang belum pernah melewati jalur ini, penting untuk menggunakan aplikasi peta digital seperti Google Maps agar tidak tersesat. Beberapa titik di jalur ini masih minim penunjuk jalan, tetapi masyarakat sekitar biasanya ramah membantu jika ditanya arah.
Meski sudah bisa dilalui, jalur Kutalimbaru belum sepenuhnya mulus. Beberapa ruas masih berlubang dan sempit, terutama saat mendekati kawasan perbukitan. Oleh karena itu, pengendara perlu lebih berhati-hati, terutama saat musim hujan karena jalan bisa licin.
Untuk fasilitas, jalur ini belum banyak memiliki rest area atau SPBU besar seperti di jalur utama. Namun, terdapat warung makan sederhana dan kios bensin eceran di beberapa titik. Bagi pengendara jarak jauh, sebaiknya isi penuh bahan bakar sebelum masuk jalur Kutalimbaru agar lebih aman.
Selain sebagai rute alternatif, jalur Kutalimbaru juga menawarkan potensi wisata. Sepanjang perjalanan, Anda akan menemukan hamparan perkebunan, sawah hijau, hingga aliran sungai kecil yang menyejukkan mata. Beberapa spot bahkan cocok dijadikan tempat singgah untuk sekadar berfoto atau beristirahat sejenak.
Jika beruntung, Anda bisa melihat aktivitas masyarakat lokal yang masih menjaga tradisi pertanian dengan cara sederhana. Suasana pedesaan ini tentu menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi wisatawan yang biasanya hanya mengenal jalur utama Medan–Berastagi.
Editor: Komaruddin Bagja