Kebutuhan Benih Padi Tinggi, Edy Rahmayadi Dorong Pengembangan di Sumut

MEDAN, iNews.id - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mendorong pengembangan benih padi di Sumut ke depannya. Langkah ini diharapkan bisa membuat Sumut bisa memenuhi kebutuhan benih padinya secara mandiri tanpa bergantung dengan daerah lainnya.
Edy mengatakan saat ini luas lahan sawah di Sumut mencapai 300.000 hektare dengan kebutuhan benih padi sekitar 9.733 ton per tahun. Sementara saat ini Sumut baru mampu memenuhi kebutuh benih padi sekitar 1.250 ton per tahun.
"Sementara sisanya masih dipasok dari daerah luar," kata Edy Rahmayadi, Jumat (13/8/2021).
Edy mengatakan potensi ini harus bisa dimanfaatkan ke depannya. Setiap tahun Pemprov Sumut menandatangani pembelian bibit sekitar Rp125 miliar.
"Itu untuk pengadaan bibit kopi, cabai, bawang, termasuk padi. Kalau kita bisa memenuhi kebutuhan sendiri tentu akan sangat menguntungkan, masa kita harus terus beli?” kata Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi berencana untuk menambah area lahan sawah di Sumut dan berharap semakin banyak penangkar benih padi. Namun, dia menekankan baik penangkar atau pun petani tetap mempertahankan mutu produksinya.
“Kami upayakan penambahan 5.000 hektare memang Sumut surplus untuk padi, tetapi populasi terus bertambah. Itu juga akan meningkatkan kebutuhan benih padi karena itu kami berharap penangkar benih padi juga semakin banyak,” ucapnya.
Berdasarkan keterangan Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Bahruddin Siregar, saat ini pihaknya mampu memproduksi 85,5 ton benih padi dari luas area sawah 19 hektare. Salah satu keunggulan benih yang dikembangkan UPT Benih Induk Padi Tanjung Morawa tersebut mampu menghasilkan panen padi rata-rata 8-7 ton per hektare.
Pemprov Sumut terus berupaya untuk meningkatkan produksi benih padi. Kendalanya saat ini area persawahan UPT Benih Induk Padi Tanjung Morawa membutuhkan irigasi yang lebih baik.
“Kami akan coba meningkatkan kuantitas dan kualitas irigasinya, mungkin akan dialirkan dari Sei Batu Gingging. Bila bisa ditingkatkan, produksi benih kita akan semakin besar, mungkin bisa panen hingga tiga kali, kalau sekarang kita masih dua kali dalam setahun,” ucapnya.
Editor: Stepanus Purba_block