Pandemi Covid-19, Pendapatan RSUP Adam Malik Menurun

MEDAN, iNews.id - Pandemi Covid-19 membuat pendapatan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Kota Medan mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan berkurangnya tingkat kunjungan di RSUP Adam Malik sejak pandemi Covid-19. 

Direktur Utama RSUP H Adam Malik Zainal Safri mengatakan efek penurunan kunjungan menyebabkan target pendapatan RSUP Adam Malik menurun. 

Baca Juga

Disiplin Terapkan Prokes, Gubernur Sumut Apresiasi Penyelenggara Pilkada

"Target pendapatan rumah sakit tahun 2020 menurun sekitar 20%," kata Zainal, Selasa (15/12/2020). 

Zainal mengaku, penurunan pemasukan rumah sakit tidak mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya. Dia mengatakan pasien yang datang ke RSUP Adam Malik kebanyak berasal dari klaim BPJS, pasien umum, asuransi swasta dan  karena kebanyakan berasal dari klaim BPJS, pasien umum, dan asuransi swasta. 

Baca Juga

Sekdaprov Sumut Sabrina: Keramaian Tahun Baru di Wilayah Sumut Kemungkinan Dilarang

"Kami juga setiap tahun melaporkan ke pusat berapa pendapatan rumah sakit setahun. Ya tahun ini pendapatan terjadi penurunan 20% dari target," sebutnya.

Dia menjelaskan, pada awal 2020 kemarin, direksi rumah sakit sudah menyusun rencana strategi bisnis untuk 5 tahun ke depan. Salah satunya adalah membuat rumah sakit ini menjadi pusat unggulan jantung dan layanan onkologi. Namun, awal bulan Maret 2020 terjadi Covid-19, sehingga persiapan rencana tersebut harus tertunda. Karenanya, segala dana juga terpaksa harus dialihkan ke penanganan Covid-19. 

Baca Juga

Data Sirekap 100 Persen, Bobby Nasution-Aulia Rahman Menang Pilkada Medan

"Peningkatan pasien baru mulai terjadi saat memasuki bulan Juli 2020, yakni sejak menuju new normal," ucapnya. 

Baca Juga

Geger Sopir Angkot di Medan Tewas dalam Mobil, Korban Masih Pakai Masker

Ke depan, RSUP Adam Malik kembali mencoba ke rencana awal yaitu menyiapkan layanan unggulan jantung. Dia berharap, mudah-mudahan di tahun 2021 rumah sakit ini betul-betul bisa menjadi pusat layanan jantung.

Adapun model layanan jantung yang bakal dibuat, sebut dia adalah pelayanan dengan sistem paket. Sehingga tidak hanya pasien BPJS saja, melainkan layanan juga akan mengarah kepada pasien umum dan asuransi.

Baca Juga

Pensiunan Polisi di Medan Ditemukan Terkapar Bersimbah Darah di Jalan, Diduga Korban Perampokan

Sedangkan untuk pelayanan onkologi, tambahnya, masih membutuh waktu lagi. Zainal mangatakan, pihaknya memperkirakan akan melakukan persiapan lebih baik pada 2021.

"Di samping itu ada satu lagi layanan yang kita unggulkan yaitu medical check up. Tentunya pelayanan yang lain juga berangsur-angsur mulai pulih," ucapnya. 

Editor: Stepanus Purba_block