get app
inews
Aa Text
Read Next : Herman Deru Ingin DPD Pemuda Batak Bersatu Bersinergi Wujudkan Sumsel Maju

Ritual Manjuluk Sebelum Musim Tanam Benih, Tradisi Suku Batak agar Hasil Panen Melimpah

Rabu, 02 November 2022 - 19:10:00 WIB
Ritual Manjuluk Sebelum Musim Tanam Benih, Tradisi Suku Batak agar Hasil Panen Melimpah
Ritual Manjuluk sebelum musim tanam benih (Foto: Twitter @Jelantik5)

JAKARTA, iNews.id - Ritual Manjuluk sebelum musim tanam benih kerap dilakukan oleh masyarakat Desa Sihaporas, Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. 

Tujuannya adalah untuk menyampaikan permohonan keberkahan kepada para leluhur.

Ritual ini merupakan warisan turun-temurun Ompu Mamontang Laut Ambarita. Untuk melaksanakannya, terdapat aturan tertentu yang harus dijalankan.

Lantas, seperti apa ritual Manjuluk saat dijalankan? Dan bagaimana aturan pelaksanaannya? Simak ulasannya berikut ini yang dilansir iNews.id dari berbagai sumber, Senin (31/10/2022).

Ritual Manjuluk sebelum musim tanam benih

Manjuluk menjadi ritual berdoa kepada leluhur dan penjaga ladang atau penguasa tanah. Doa yang dimaksud berupa permintaan untuk mendapatkan keberhasilan dalam bercocok tanam.

Selain menjadi cara meminta keberhasilan, Manjuluk juga menjadi ajang untuk mengungkapkan rasa syukur terhadap apa yang alam semesta telah sediakan untuk manusia. 

Dengan ini, masyarakat yang mengelar ritual tersebut sekaligus mengadakan pemujaan terhadap Debata Mulajadi Nabolon atau Tuhan Yang Maha Kuasa.

Masyarakat percaya dengan menggelar ritual Manjuluk, maka bibit yang ditanam akan tumbuh subur dan terbebas dari hama. Imbasnya, hasil panen menjadi melimpah.

Cara melaksanakan ritual Manjuluk

Terdapat aturan tertentu dalam melaksanakan ritual Manjuluk yang harus dipatuhi. Namun yang paling penting adalah masyarakat harus menyediakan sesajen dalam ritual ini.

Sesajen yang dimaksud berupa ayam kampung, sirih, kemenyan atau dupa, dan jeruk purut. Sesajen tersebut nantinya akan diletakkan di depan orang-orang yang sedang berdoa.

Doa akan dipimpin oleh tetuah adat bersama dengan sejumlah orang di tengah ladang atau sebuah gubuk. Selesai memanjatkan doa, sesajen tersebut juga disebar di sisi benih yang telah ditanam.

Untuk waktu pelaksanaannya, ritual Manjuluk digelar sesaat sebelum benih ditanam. Ritual ini biasanya dilakukan di pagi hari.

Hingga saat ini, ritual Manjuluk masih tetap membudaya. Selain Manjuluk, masyarakat Sihaporas juga masih melestarikan enam warisan tradisi Batak warisan Ompu Mamontang Laut Ambarita lainnya.

Dikutip dari laman Indonesia.go.id, enam tradisi tersebut adalah Patarias Debata Mulajadi Nabolon, Raga-Raga Na Bolak Parsilaonan, Mombang Boru Sipitu Suddut, Manganjab, Robujuma, Ulaon Habonaran, dan Pangulu Balang Parorot.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut