Tampang Pembunuh-Pemerkosa Siswi SMP di Sergai, Ternyata Duda Satu Anak

SERGAI, iNews.id - Pembunuh dan pemerkosa siswi SMP berinisial AS (12) yang mayat ditemukan dalam karung Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Sumatera Utara ternyata seorang duda. Pelaku ditangkap di rumah orang tuanya di Dusun I Desa Pematang Tatal, Kecamatan Perbaungan, Sergai.

Informasi diperoleh iNews, identitas pelaku berinisial FN alias Nanang (27) yang merupakan duda anak satu. Dia membunuh dan memerkosa korban lalu memasukkan mayatnya dalam karung hingga ditemukan warga di areal ladang sawit Desa Lubuk Saban, Kecamatan Pantai Cermin, Sergai.

Baca Juga

Pembunuh Siswi SMP di Sergai Kasus Mayat dalam Karung Ditangkap, Kedua Kaki Ditembak

Kapolres Sergai AKBP Jhon Herry Rakuta Sitepu mengatakan, penangkapan pelaku pembunuhan disertai pemerkosaan ini dilakukan aparat gabungan dari Subdit III Polda Sumut dan Satuan Reskrim Polres Sergai.

"Pelaku terpaksa ditembak pada kedua kaki lantaran berusaha melawan dan mencoba kabur saat hendak ditangkap, Senin (16/12/2024).

Baca Juga

Hilang 2 Hari, Siswi SMP di Sergai Ditemukan Tewas di Perkebunan Sawit Terbungkus Karung

Dalam aksinya, pelaku mengadang korban yang sedang mengendarai motor menggunakan sebatang bambu. Niat awal pelaku untuk menguasi motor yang dibawa korban.

"Pelaku menyeret tubuh korban ke dalam rumah kosong dekat dengan areal ladang sawit lalu coba memerkosanya. Korban tersadar lalu dicekik hingga tewas dan disetubuhi," katanya.

Baca Juga

Tampang Suami Sadis Bunuh Istri dan Aniaya Ibu Mertua di Sergai

Seusai melancarkan aksi kejinya, pelaku memasukkan tubuh korban ke dalam karung. Dia lalu mengambil motor Suzuki Shogun milik korban dan menjualnya ke Medan seharga Rp500.000.

Baca Juga

Suami Sadis Bacok Istri dan Ibu Mertua di Sergai Ternyata Positif Narkoba

Atas perbuatannya, pelaku pembunuhan kasus mayat dalam karung tersebut kini ditahan di Polres Sergai. Dia dijerat Pasal 240 KUHP subsider Pasal 338 KUHP dan Pasal 365 KUHP serta Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Editor: Donald Karouw