Terkena Jeratan Babi di Ladang Warga, Harimau Sumatera Dievakuasi ke Suaka Margasatwa Barumun
Warga setempat, sambung Rudianto, sempat ketakutan ketika mendapati bahwa harimau Sumatera yang terkena kawat penjerat babi. Sebab warga setempat menyakini harimau merupakan hewan yang sakral.
"Makanya pemilik ladang itu langsung lapor dan enggak menyakiti ketika mengetahui harimau yang terkena jerat babi yang dipasangnya. Masyarakat menganggap itu sakral. Yang masang jerat itu takut terkena musibah gara-gara harimau yang kena jerat babi. Karena ada kearifan lokalnya kalau ganggu harimau maka bisa terkena bala," ucapnya.
Rudianto menambahkan harimau yang diperkirakan berusia 5 tahun itu saat ini tengah mendapatkan perawatan. Jika kondisinya telah pulih, maka akan segera dilepasliarkan.
"Kondisinya masih sehat dan diobati. Kita lihat perkembangan dia dulu untuk selanjutnya dilepasliarkan. Kita tetap imbau masyarakat kalau bisa jangan pasang jerat walaupun di sana ladang mereka, karena bisa melukai satwa langka. Kalau di hutan tentu saja tidak boleh pasang jerat babi, bisa disanksi pidana," ucapnya.
Editor: Nani Suherni