get app
inews
Aa Text
Read Next : Dramatis! Evakuasi Korban Banjir Tapsel, 2 Prajurit Kodam I/BB Sempat Hanyut Terseret Arus

Terungkap! Ini Analisis Penyebab Cuaca Ekstrem di Sumut Picu Banjir Bandang dan Longsor

Rabu, 26 November 2025 - 14:47:00 WIB
Terungkap! Ini Analisis Penyebab Cuaca Ekstrem di Sumut Picu Banjir Bandang dan Longsor
Dampak banjir bandang akibat cuaca ekstrem Sumut yang dipicu dua sistem siklon aktif pada 24-25 November 2025. (Foto: iNews)

MEDAN, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta melaporkan dua sistem cuaca signifikan yang memicu terjadinya cuaca ekstrem di wilayah Sumatra Utara pada 24-25 November 2025. Pemicunya yakni Siklon Tropis KOTO yang berkembang di Laut Sulu dan Bibit Siklon 95B yang terpantau di Selat Malaka. 

BMKG menjelaskan kedua sistem atmosfer tersebut menghasilkan peningkatan curah hujan ekstrem. Dampaknya terasa di Sumatra bagian utara, terutama Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh. Kondisi itu berlangsung selama beberapa hari dan memicu bencana hidrometeorologi.

Bibit Siklon 95B tercatat memicu pembentukan awan konvektif berskala luas dari Aceh hingga Sumatera Utara. Awan pekat ini membawa hujan lebat yang turun terus-menerus dan menciptakan akumulasi curah hujan ekstrem. Fenomena tersebut menjadi salah satu pemicu utama banjir bandang dan tanah longsor.

Sementara itu, Siklon Tropis KOTO memperkuat kondisi cuaca buruk melalui pola belokan angin dan inflow yang menarik massa udara basah ke pusat siklon. Pertumbuhan awan hujan kian kuat di wilayah barat Indonesia, termasuk Sumatera Utara. Kombinasi dua sistem ini membuat hujan deras sulit mereda.

BMKG juga merilis potensi dampak cuaca ekstrem pada periode 25 November 2025 pukul 19.00 WIB hingga 26 November 2025 pukul 19.00 WIB. Bibit Siklon 95B berpotensi memicu hujan sedang hingga lebat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau. Angin kencang juga diprediksi melanda Aceh dan Sumatera Utara.

Dampak lainnya adalah gelombang tinggi 1,25–2,5 meter di Selat Malaka bagian utara dan perairan Riau, serta gelombang 2,5–4 meter di perairan timur Sumut dan Samudra Hindia barat Aceh hingga Nias. Kondisi itu memperburuk situasi perairan di wilayah terkait.

Siklon Tropis KOTO diperkirakan menyebabkan hujan sedang hingga lebat di Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau. Sistem ini memicu gelombang 1,25–2,5 meter di Laut Sulawesi, Laut Maluku, perairan Halmahera, Papua Barat Daya hingga Papua. Gelombang lebih tinggi berpotensi terjadi di Samudra Pasifik utara Maluku–Papua.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyatakan koordinasi dengan pemerintah daerah terus dilakukan. Upaya percepatan penanganan darurat telah disiapkan.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut