Terungkap! Ini Analisis Penyebab Cuaca Ekstrem di Sumut Picu Banjir Bandang dan Longsor
BNPB menegaskan terus memonitor perkembangan situasi di wilayah Tapanuli Raya. Selain itu mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan. Potensi cuaca ekstrem diperkirakan masih dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan. Warga diminta menyesuaikan langkah darurat sesuai instruksi petugas.
Masyarakat di lereng perbukitan, bantaran sungai dan wilayah rawan longsor diperingatkan lebih waspada. Warga dapat melakukan evakuasi sementara jika hujan lebat berlangsung lebih dari satu jam. Monitoring cuaca secara berkala menjadi langkah mitigasi penting.
Diketahui, empat kabupaten di Sumut dilanda bencana hidrometeorologi secara beruntun, yakni Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan. Bencana banjir bandang dan longsor ini terjadi pada Senin (24/11) hingga Selasa (25/11). Kejadian tersebut menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Laporan sementara Pusdalops BNPB per Rabu (26/11) pukul 07.00 WIB mencatat wilayah Sibolga terdampak banjir dan longsor setelah hujan deras turun lebih dari dua hari. Sejumlah kelurahan di lima kecamatan terdampak arus banjir yang deras. Banjir menyeret rumah warga, kendaraan, hingga material bangunan.
Material lumpur, batang pohon dan puing bangunan terbawa arus banjir bandang yang melintas permukiman. Selain banjir, tanah longsor terjadi di puluhan titik dari Kecamatan Sibolga Utara hingga Sibolga Kota. Kondisi ini memperparah dampak kerusakan di wilayah tersebut.
Editor: Donald Karouw