LANGKAT, iNews.id - Sebanyak 107 warga yang dirawat diduga keracunan makanan saat acara adat Muduni (lamaran), di Dusun Kuta Pinang B Desa Namo Mbelin, Kecamatan Kuala, Langkat, Sumatra Utara (Sumut) dinyatakan sembuh. Mereka dirawat di sejumlah klinik.
Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Langkat dr Zulkifly Azhar mengatakan, kronologi keracunan yakni pada Kamis (18/11) dilaksanakan acara adat Karo Muduni (lamaran) di rumah Mola Malem Ginting (39) di Dusun Kuta Pinang B Desa Namo Mbelin, Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat. Mola Malem Ginting sebagai pihak calon pengantin perempuan.
Ikut juga bapak Wanta Sitepu, orang tua dari calon pengantin pria yang datang dari Dusun Lau Muron Desa Kutambaru, Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat. Kedatangan rombongan Wanta Sitepu dengan membawa makanan untuk dihidangkan pada acara Muduni (lamaran).
Acara pembahasan penentuan tanggal pernikahan selesai pada pukul 12.00 WIB, setelah selesai acara pembahasan adat dilanjutkan dengan makan bersama. Adapun makanan tersebut yang dibawa oleh pihak laki-laki Wanta Sitepu.
Dalam acara tersebut dihadiri warga sebanyak 150 orang dari keluarga kedua belah pihak yang diundang yang berdomisili dari beberapa kecamatan/kota. Pada pukul 14.00 WIB, acara makan bersama selesai dan dari pihak laki-laki kembali ke rumah masing-masing di Desa Kutambaru Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat.
Lalu, Jumat (19/11) pukul 02.30 WIB beberapa warga Dusun Kuta Pinang B merasa pusing, mual, muntah dan diare setelah mengkonsumsi makanan yang disajikan pada acara Muduni (lamaran). Sehingga terdampak terganggunya aktivitas sosial kehidupan masyarakat yang menjadi korban keracunan.
Dari data sementara Sabtu (20/11) baru diketahui banyak warga yang mengalami pusing, muntah, mual dan diare. Rinciannya, dirawat di Rumah Sakit Delia sebanyak lima orang, Klinik Nilam sebanyak empat orang, Klinik Inka sebanyak lima orang, Klinik Doa Ibu sebanyak dua orang, di Desa Dalan Naman sebanyak sembilan orang, di Desa Namo Mbelin (rumah) sebanyak 49 orang, total 74 orang.
Selanjutnya Minggu (21/11) perkembangan warga yang dirawat dan sembuh yaitu dirawat di Rumah Sakit Delia sebanyak 18 orang, Klinik Nilam sebanyak empat orang, di RS Bidadari Binjai sebanyak tiga orang, di Klinik Doa Ibu sebanyak dua orang, di Klinik Rosi Medik sebanyak empat orang, di Klinik Inka sebanyak 10 orang, di Desa Nmo Mbelin (dirumah) sebanyak 39 orang, di Desa Dlan Naman (di rumah) sebanyak empat orang, di Desa Kutambaru Marike sebanyak 14 orang, di RS Al Fuadi sebanyak tiga orang, total 101 orang.
Pada Minggu (22/11/2021) itu juga terjadi perkembangan warga yang di rawat/sembuh yaitu sebagai berikut dirawat di Rumah Sakit Delia sebelumnya 18 orang bertambah enam orang hingga menjadi 24 orang, sehingga keseluruhannya menjadi 107 orang.
Zulkifly Azhar juga menyampaikan telah dilakukan penyelidikan Epidemiologi dan membuat posko kesehatan di Desa Namo Mbelin Kecamatan Kuala dan Desa Kutambaru Marike Kecamatan Kutambaru.
"Sementara kondisi terkini warga yang terdampak keracunan sebagian masih dalam observasi dan perawatan insentif di fasilitas kesehatan tersebut. Sebagian sudah ada yang pulang dari rumah sakit dan tetap dalam pemantauan" katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait