Ustaz Tengku Zulkarnain saat menceritakan kisah hijrahnya dari seorang yang cinta bermain musik menjadi seorang pendakwah. (Foto: Istimewa)

Dari situ, dia mengambil keputusan untuk fokus ke agama. Walaupun sudah sejak kecil belajar agama, belajar fiqih dari semua guru-guru di Sumut saat itu, dia merasa belum cukup. Dia memutuskan untuk berhenti bermain musik yang dia tekuni sejak lama. Keputusan yang tidak mudah.

"Saya harus berhentikan. Sebab kalau mendengar musik, saya gemetar. Seluruh musik itu, mulai dari suara pianonya, biolanya, flutenya, terompetnya, trombonnya,  saya hapal semua sebab saya tujuh tahun di RRI dan di TVRI itu penyanyi orkestra," ujarnya.

Menurut Tengku Zulkarnain, saat itu dia meyakinkan dirinya, dia tidak akan bisa belajar agama dengan serius jika masih bermain musik. Maka saat itu dia memutuskan membuang gitar kesayangannya.

"Saat itu bismillah, gitar kesayangan saya itu saya bawa ke Sungai Kera, parit busuk katanya di Medan. Saya berdiri di jembatan, airnya sedang banyak tapi itam airnya. Saya bilang bismillah ya Allah, mulai hari ini, musik ini saya cerai talak tiga, saya buang," katanya.

Sampai di rumah, dia mulai mengaji. Di hari-hari selanjutnya, dia mengaji dan mulai berdakwah. Sejak umur 16 tahun, dia sudah jadi katib Jumat. Melihat perubahan pada dirinya, sang bapak pernah menanyakan mengapa Zulkarnain berhenti bermain musik.

"Kata bapak saya, kenapa kau sekarang berhenti main musik nak. Saya harus memilih papi, saya panggil papi, ini nampaknya saya harus fokus dulu ke agama. Apa yang terjadi, 88,  89, 90, 91, 92, saya kawin, 93, 94, barulah saya setiap mendengar lagu tidak ada lagi rasa apa-apa di dalam dada saya. Jadi menghilangkannya saja saya enam tahun itu," kata Tengku Zulkarnain.


Editor : Maria Christina

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network