Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Medan Rosmaida Purba. (Foto: X)

MEDAN, iNews.id - Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Medan Rosmaida Purba menyebut siswi MS yang tidak naik kelas karena faktor absensi. Siswi kelas XI MIA-3 tersebut tercatat tidak masuk sekolah selama 52 hari sepanjang semester I dan II.

Menurutnya, MS dinyatakan tidak naik kelas lewat kesepakatan Dewan Guru karena jumlah absensinya melebihi batas ketentuan yang ada. 

"Semester satu itu 11 hari tanpa keterangan, 5 hari sakit dan izin 4 hari total 20 hari. Semester dua sakit 6 hari, izin 3 hari, tanpa keterangan 23 hari, total 32 hari," ujarnya, Senin (24/6/2024).

Menurutnya soal orang tua siswi melaporkan dugaan korupsi dan pungutan liar (pungli) kepala sekolah, hal itu merupakan pernyataan yang tidak benar. Tidak ada sentimen terkait hal tersebut.

"Jadi anak ini saya lihat absensinya mulai banyak pas Februari, kebetulan saya dilaporkan Februari juga. Saya panggil orang tuanya tapi tidak hadir," katanya.

Rosmaida menjelaskan, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2016 Pasal 7 dan 10 disebutkan kenaikan kelas peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan guru. 

Dalam Notulen Rapat Dewan Guru Kenaikan Kelas TA 2023/2024, pada Kamis 20 Juni 2024, kriteria peserta didik yang naik kelas harus mengikuti pembelajaran paling sedikit 90 persen dari jumlah efektif atau ketidakhadiran tanpa keterangan maksimal 10 persen dari efektif dan anak didik harus memiliki sikap minimal baik. 

“Hari efektif pembelajaran Tahun 2023/2024 adalah 266 hari, syarat anak harus mengikuti pembelajaran 90 persen dari hari efektif. Jika 10 persen dari 266 hari adalah maksimal 27 hari absen tanpa pemberitahuan, sudah terjaring tidak naik kelas,” katanya. 

Dari kriteria tersebut, tiga anak didik dinyatakan tidak naik kelas karena memiliki absensi melebihi dari yang disepakati. Salah satunya siswi berinisial MS yang duduk di Kelas XI MIA-3.

Selain itu, Rosmaida juga membantah dan menyayangkan sikap orang tua siswi MS yang menuduh SMAN 8 Medan melakukan pungli atau korupsi tanpa bukti yang jelas. Faktanya, siswi MS tersebut selama kelas XI tidak dibebankan membayar SPP dan tetap mengikuti ujian, dikarenakan di waktu kelas X, siswi MS tidak dapat melunasi SPP sekitar 5 bulan. Dan apa yang dituduhkan orang tua siswi tidak benar. 


Editor : Donald Karouw

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network