MEDAN, iNews.id - Manajemen PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) angkat bicara pascakebocoran pipa gas yang menyebabkan lima orang meninggal dunia dan 24 orang lainnya pingsan di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Sorik Marapi, Mandailing Natal (Madina). Perusahaan saat ini berkoordinasi dengan kepolisian untuk mencari tahu penyebab kebocoran gas.
Humas PT SMGP, Krishna Handoyono saat dihubungi iNews.id mengatakan pihaknya saat ini sudah mematikan seluruh operasi di lokasi pascakebocoran gas. Langkah ini untuk memudahkan proses penyelidikan terkait penyebab kebocoran pipa gas tersebut.
"Kami sudah matikan operasi dan saat ini bekerja sama dengan pihak terkait untuk melakukan investigasi," kata Krishna, Selasa (26/1/2021).
Krishna mengatakan kejadian bermula saat pihaknya melakukan uji coba salah satu sumur uap panas milik PT SMGP di Desa Sibanggor Julu. Dia mengklaim proses pengoperasi tersebut sudah sesuai dengan standar operasi yang ditetapkan.
Sementara itu, untuk para korban Krishna mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit tempat para korban dirawat. Pihak perusahaan akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban yang dirawat akibat terpapar gas tersebut.
"Sementara itu, untuk korban meninggal dunia kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyampaiakan rasa belasungkawa," ujar Krishna.
Sementara itu, Polda Sumatera Utara (Sumut) membentuk tim khusus untuk menyelidik penyebab kebocoran gas di PT SMGP di Desa Sibanggor Julu. Tim khusus yang dibentuk terdiri dari personel Laboratorium forensik sebanyak 3 orang, inafis sebanyak 4 orang, Direktorat Kriminal Umum 16 orang, dan Brimob Polda Sumut 11 orang.
Editor : Stepanus Purba_block
Artikel Terkait