MEDAN, iNews.id - Polda Sumut menjelaskan penahanan saksi pembunuhan Sarpan (57) karena berbelit-belit saat memberikan keterangan. Selain itu, petugas juga mendapati bercak darah di baju Sarpan.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, terkait kasus pembunuhan tersebut, Polsek Percut Sei Tuan mengamankan empat orang saksi. Keempat orang tersebut di antaranya tersangka AZ, ibu tersangka, adik tersangka AZ dan Sarpan.
Selain memberikan keterangan yang berbelit, petugas juga mendapati bercak darah di baju yang dipakai Sarpan sehingga melakukan cek dan ricek keterangannya dengan saksi lain.
"Pada saat kami kroscek kembali saksi lain, bisa disesuaikan keterangan keseluruhan pelaku pembununan itu AZ," ucap Tatan, Selasa (14/7/2020).
Sejauh ini, Polda Sumut menyatakan enam personel Polsek Percut Sei Tuan bersalah terkait dugaan penganiayaan terhadap Sarpan (57). Dia merupakan saksi dalam kasus pembunuhan.
"Kami akui caranya salah, maka sembilan oknum di Polsek Percut Seituan dibebas tugaskan. Dari kesembilan oknum tersebut, enam di antaranya dinyatakan bersalah setelah diperiksa intensif," ujarnya.
Tatan tidak merinci identitas keenam personel Polsek Percut Sei Tuan yang dinyatakan bersalah. Namun dia menyebutkan keenam personel tersebut akan menjalani sidang disiplin.
"Makanya dalam waktu dekat akan dilakukan sidang disiplin," katanya.
Seperti diketahui, kasus dugaan penganiayaan yang dialami Sarpan ini bermula saat dia dijadikan saksi kunci pembunuhan Dodi Sumanto (40), Kamis (2/7/2020). Dodi saat itu diduga dibunuh oleh anak dari pemilik rumah berinisial A tempat mereka bekerja merenovasi rumah.
Hasil pemeriksaan, A menghabisi nyawa Dodi dengan mencangkul bagian belakang kepalanya hingga tewas. Sarpan yang saat itu ada di dalam rumah membantu korban bekerja selanjutnya dibawa polisi untuk diperiksa.
Namun setelah lima hari diperiksa, Sarpan tak kunjung dipulangkan petugas, Hingga akhirnya warga berunjuk rasa menuntut Sarpan dibebaskan pada Senin (6/7/2020). Dari pengakuan korban, selama pemeriksaan dia mendapatkan penyiksaan dari petugas.
Editor : Stepanus Purba_block
Artikel Terkait