Tarian Sumatera Utara, Tari Moyo (Foto: Instagram/SDNboblol24)

JAKARTA, iNews.id - Tarian Sumatera Utara menyimpan sejumlah makna dan tujuan. Bahkan ada tarian yang dipercaya bisa memanggil angin untuk membantu para nelayan.

Tarian tradisional menjadi warisan yang harus dilestarikan oleh generasi penerus. Seperti diketahui, Indonesia memiliki keberagaman budaya dan kesenian, salah satunya seni tari yang berbeda-beda di setiap daerah.

Sumatera Utara menjadi salah satu daerah yang mempunyai beragam tarian khas. Beragam tarian Sumatera Utara tersebut mempunyai ciri khas dan maknanya masing-masing.  

Berikut 5 tarian Sumatera Utara, lengkap dengan maknanya; 

1. Tari Tortor

Tarian Sumatera Utara, Tari Tortor (Foto: Dok Kemendikbud)

Tarian yang satu ini menjadi bagian penting dalam adat suku Batak. Tari Tortor juga menjadi salah satu tarian dari Sumatera Utara yang populer di Indonesia. Melalui tarian ini, masyarakat Batak menyampaikan harapan dan doa-doa. 

Untuk maknanya, tarian Tortor mempunyai arti yang menjelaskan tentang bagaimana proses menghargai dan memberi penghormatan antar marga sebagai bentuk membangun hubungan yang baik.

2. Tari Serampang 12 

Kemudian, ada Tari Serampang 12. Tarian Sumatera Utara ini juga menjadi tarian yang populer. Tarian ini diciptakan oleh Guru Sauti, pria kelahiran asli Sumut. 
Tarian Serampang 12 ini ialah perpaduan dari gerak Melayu Deli dengan dua belas macam gerakan. Terkait makna, arti dari Tari Serampang 12 merupakan penggambaran tentang kisah cinta dua anak manusia saling mencintai yang akhirnya menikah dan direstui kedua orang tua. 

3. Tari Endeng-endeng

Tarian Sumatera Utara lengkap dengan maknanya selanjutnya ada Tari Endeng-endeng. Tarian ini salah satu bentuk kesenian di Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara. Tarian ini berfungsi sebagai tari hiburan, dan sebagai sarana untuk mengungkapkan kegembiraan. 

Makna tari Endeng-endeng dalam penelitian ini dikaji melalui syair lagu yang dinyanyikan sebagai iringan dalam Tari Endeng-endeng. Untuk menghadirkan Tari Endeng-endeng ini terbagi dua. Yaitu, pada waktu malam hari setelah acara kenduri atau syukuran dan siang hari yang dilakukan setelah acara mengupah-upah, hingga selesai.

4. Tari Piso Surit 

Selanjutnya ada Tari Piso Surit, tarian dari Sumatera Utara yang berasal dari suku Karo. Arti tari Piso Surit yakni burung yang menyanyi. Sementara itu, gerakan tari Piso Surit ini menggambarkan seorang gadis yang sedang menantikan kedatangan sang kekasih. Tarian Piso Surit merupakan jenis tarian selamat datang atau tari penyambutan, sehingga lebih difungsikan sebagai tarian untuk menyambut tamu agung atau tamu kehormatan yang datang. 

5. Tari Moyo 

Tarian Sumatera Utara lengkap dengan maknanya yang terakhir ada Tari Moyo. Ini merupakan salah satu seni tari tradisional yang berasal dari Pulau Nias, Provinsi Sumatera Utara. Secara etimologi, Moyo dalam bahasa Nias berarti burung elang. 

Terkait maknanya, Tari Moyo tersebut menceritakan tentang sukacita seorang ibu atas kepulangan anaknya dari peperangan. Di samping itu, tarian ini melambangkan keuletan dan semangat dalam mewujudkan sesuatu yang dicita-citakan. Tarian ini biasanya ditampilkan dalam acara-acara tertentu, seperti penyambutan saat panglima kembali dari berperang, acara-acara kerajaan untuk menghibur para raja dan ratu, serta menyambut para tamu-tamu raja. Selain itu, tarian ini juga ditampilkan pada pesta adat perkawinan masyarakat Nias.

6. Tari Gubang

Tarian Sumatera Utara, Tari Gubang (Foto: Dok Kemendikbud)

Tarian Sumatera Utara ini sebagai sebuah tarian tradisional masyarakat Melayu Asahan. Tari Gubang mempunyai ragam fungsi dalam pelaksanaannya. Fungsi dari tarian Gubang disesuaikan dengan kebutuhannya. Karena dalam pelaksanaannya, tarian gubang ini memiliki beberapa jenis tarian Gubang dan sesuai dengan namanya yaitu asal kata gebeng yang berarti perahu. 

Dahulu tari gubang berfungsi sebagai sarana pemanggil angin (unsur magis), yaitu sejenis ritual untuk memanggil angin untuk aktivitas para nelayan. Selain berfungsi magis, tarian Gubang merupakan tarian hiburan, yaitu sebagai hiburan melepas penat bagi masyarakat pesisir setelah seharian mengarungi laut lepas dengan berbagai tantangannya. 

Seiring dengan perkembangan zaman, fungsi tarian gubang pun semakin berkembang. Ketika tarian ini mulai dipentaskan maka fungsi utamanya sebagai hiburan bagi masyarakat nelayan. Selain itu berfungsi sebagai tarian penyambutan tamu dalam upacara adat masyarakat seperti perayaan, pesta perkawinan, Runat Rosul, penyambutan tamu kehormatan dan juga proses pengobatan.

7. Tarian Guro-Guro Aron

Tarian Sumatera Utara, Guro Guro Aron (Foto: Dok Kemendikbud)

Tarian Sumatera Utara ini kerap juga disebut tarian muda-mudi. Guro-guro aron berasal dari kata ‘Guro – Guro’ dan ‘Aron’. Guro-guro artinya senda gurau atau bermain; sedangkan aron artinya muda-mudi (usia tidak dibatasi) dalam satu kelompok kerja berbentuk arisan untuk mengerjakan ladang.

Gendang guro-guro aron merupakan pertunjukan seni budaya karo yang dilakukan oleh muda-mudi yang terdapat dalam kelompok kerja yang mengerjakan ladang, dengan menampilkan gendang kari dan perkolongkolong (penyanyi) diiringi tarian yang dilakukan oleh muda-mudi.

Dalam guro-guro aron, tari lima serangkai merupakan suatu tarian yang diiringi lima gendang, yaitu gendang morah-morah, gendang perakut, gendang patam-patam sereng, gendang sipajok dan gendang kangkiung, yang menghasilkan komposisi pola gerak tari; dan gerak tersebut memiliki nilai-nilai estetis dalam penyajiannya.

Tari lima serangkai merupakan tari tradisional yang biasanya ditampilkan dalam kegiatan gendang guro – guro Aron. Keindahan dalam suatu tarian tidak terlepas dari unsur pembentukan, maka unsur pembentukan tarian tersebut yakni gerak endek (gerak naik turun); gerak jole (gerak goyang badan) dan gerak lampir tan (gerak kelentik jari).


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network