get app
inews
Aa Text
Read Next : El Adrian Shah Ketua Hanura Sumut Daftar ke Partai Perindo, Siap Maju di Pilkada Medan

Profil Akhyar Nasution Calon Wali Kota di Pilkada Medan 2020

Selasa, 08 Desember 2020 - 15:26:00 WIB
Profil Akhyar Nasution Calon Wali Kota di Pilkada Medan 2020
Foto: Calon Wali Kota Medan Nomor Urut 1, Akhyar Nasution. (Foto: iNews/Ahmad Ridwan Nasution)

MEDAN, iNews.id - Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution akan bertarung melawan menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Medan 2020 pada 9 Desember 2020. Akhyar maju bersama Salman Alfarisi dengan mengantongi dukungan dari Partai Demokrat dan PKS. 

Akhyar Nasution merupakan anak Medan yang lahir 21 Juli 1966. Dia menyelesaikan pendidikan di Universitas Sumatera Utara (USU) dan saat ini menjabat sebagai pelaksana tugas Wali Kota Medan. 

Karier politik Akhyar Nasution  dimulai dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Tercatat Akhyar pernah terpilih sebagai anggota DPRD Kota Medan 1999-2004. Tahun 2015, PDIP menunjuk Akhyar sebagai calon wakil wali Kota Medan mendampingi Dzulmi Eldin.

Kemudian di tahun 2019, Akhyar naik kelas sebagai plt Wali Kota Medan, setelah Dzulmi Eldin ditangkap KPK. 

Romansa Akhyar Nasution dengan PDIP akhirnya berakhir di Pilkada Medan 2020. Akhyar yang sebelum berharap didukung PDIP sebagai Calon Wali Kota Medan harus gigit jari setelah partai berlambang banteng tersebut memilih menantu Jokowi, Bobby Nasution. 

Keputusan PDIP mengundang kekecewaan Akhyar hingga mencoba merayu dukungan dari partai lain. Hasilnya, Akhyar mengantongi dukungan dari Partai Demokrat dan PKS di Pilkada Medan. Dukungan kedua partai tersebut dibayar mahal Akhyar dengan meninggalkan Partai PDIP dan berlabuh ke Partai Demokrat. Sementara, kader PKS Salman Alfarisi didapuk mendampingi Akhyar sebagai Calon Wali Kota Medan. 

Berikut sejumlah fakta terkait Akhyar Nasution

1. Dipecat PDIP Karena Nekat Maju di Pilkada Medan

Akhyar merupakan salah satu kader senior di PDI Perjuangan yang bergabung di partai berlambang banteng tersebut sejak tahun 1994. Selanjutnya, Akhyar mulai dipercaya sebagai pengurus PDI Perjuangan sejak tahun 1995. Jelang Pilkada 2020, romansa Akhyar bersama PDI Perjuangan akhirnya berakhir tragis. Akhyar dipecat PDI Perjuangan karena melawan putusan partai dengan nekat maju sebagai Calon Wali Kota Medan bersama Salman Alfarisi. 

Akhyar Nasution menerima surat rekomendasi pencalonan Wali Kota Medan dari Partai Demokrat. (Foto: Said Ilham)
Akhyar Nasution menerima surat rekomendasi pencalonan Wali Kota Medan dari Partai Demokrat. (Foto: Said Ilham)

2. Jadi Plt Wali Kota Medan karena Dzulmi Eldin Ditangkap KPK

Akhyar Nasution sebelumnya menjabat sebagai Wakil Wali Kota Medan mendampingi Dzulmi Eldin. Dzulmi-Akhyar terpilih sebagai Wali Kota dan Wali Kota Medan di Pilkada Medan 2020 lalu. Sejak tahun 2019, Akhyar resmi diangkat menjadi plt Wali Kota Medan di tahun 2019 setelah Dzulmi Eldin terjaring operasi tangkap tangan KPK.

Pascadilantik, Akhyar meminta kepada seluruh jajarannya di Pemko Medan untuk bekerja bersih. Dia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di masa kepemimpinannya. 

"Mulai saat ini mari kita memotivasi diri untuk bekerja dengan bersih dan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Apabila ada yang berani nakal dalam menjalankan tugas, tanggung sendiri risikonya nanti," kata Akhyar ketika memimpin rapat di Balai Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Senin (21/10/2019). 

3. Terinfeksi Covid-19

Akhyar Nasution merupakan salah pimpinan daerah yang dinyatakan positif Covid-19. Sejak dinyatakan Covid-19, Akhyar menjalani perawatan intensif dan isolasi mandiri selama lebih dari dua pekan. 

Plt Wali Kota Medan Akhyar nasution. (Foto: iNews/Ahmad Ridwan Nasution)
Plt Wali Kota Medan Akhyar nasution. (Foto: iNews/Ahmad Ridwan Nasution)

4. Maju di Pilkada Medan dari Demokrat dan PKS

Akhyar Nasution maju di Pilkada Medan 2020 dengan raihan dukungan dari Partai PKS dan Demokrat. Di Pilkada Medan, Akhyar berpasangan dengan kader PKS, Salman Alfarisi yang diketahui menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Medan. Tak hanya itu, Akhyar juga memilih berlabuh ke Partai Demokrat. Kedatangan Akhyar ini disambut baik Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

5. Mendapatkan Dukungan dari Ustad Abdul Somad

Akhyar Nasution mendapatkan dukungan dari Ustad Abdul Somad (UAS) di Pilkada Medan 2020. Dukungan UAS diunggah tim media kampanye Akhyar-Salman di akun media sosial milik mereka. 

UAS dalam video tersebut berpesan kepada pasangan AMAN untuk melakukan kampanye dengan mengetuk rumah ke rumah serta memanfaatkan perkembangan teknologi seperti media sosial. Kampanye terbuka dengan pengerahan massa dalam jumlah besar saat ini tidak dapat dilaksanakan karena pandemi Covid-19.

“Ketuk pintu (rumah) rakyat supaya terketuk hatinya. Insya Allah saya mendukung Bang Akhyar Nasution dan Ustaz Salman menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan 202-2024 yang amanah. Bergandeng tangan dengan ulama dan memperhatikan para dhuafa,” kata UAS.

Editor: Stepanus Purba_block

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut