Lecehkan Perawat, Ratu Entok Dilaporkan PPNI ke Polda Sumut

MEDAN, iNews.id - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) melaporkan pemilik akun TikTok @ratu_entok2 ke Polda Sumatera Utara (Sumut). Pemilik akun tersebut dilaporkan karena dinilai melecehkan profesi perawat melalui sebuah video yang diunggah ke akun media sosial miliknya.
Ketua PPNI Sumut, Mashur Al Hazkiyani mengatakan pemilik akun @ratu_entok2 sebelumnya disomasi PPNI Sumut terkait video yang viral di TikTok. PPNI menuntut pemilik akun @ratu_entok2 untuk meminta maaf secara terbuka atas postingannya.
Namun hingga batas waktu yang sudah ditentukan, pemilik akun tak kunjung meminta maaf secara terbuka. Selanjutnya, PPNI Sumut menempuh jalur hukum dengan melaporkannya ke Polda Sumut.
"Iya, sudah dilaporkan ke polisi karena postingannya telah melecehkan profesi perawat," ujar Mahsur Al Hazkiyani, Sabtu (1/5/2021).
Mashur mengatakan PPNI Sumut mengecam ucapan pemilik akun yang mengatakan perawat seperti tong sampah. Tak hanya itu, dalam video tersebut dia juga mengatakan sekolah perawat menggadaikan hewan seperti, kambing, anjing, babi.
"Hal ini merupakan penghinaan dan pembohongan," kata Mahsur.
Setelah dituntut untuk meminta maaf, pemilik akun tersebut menolak namun meminta diri untuk dijadikan duta perawat. Langkah tersebut kemudian dikecam PPNI dan memilih melaporkannya ke Polda Sumut, Jumat (30/4/2021) kemarin.
"BBH PPNI sudah dua kali menyampaikan somasi agar si Ratu Entok meminta maaf secara terbuka di media sosialnya, tetapi malah meminta menjadi duta perawat, yang tidak masuk akal bagi para perawat," ucapnya.
Diketahui, dalam postingannya Ratu Entok menyinggung peristiwa seorang bapak yang marah dan menganiaya perawat akibat infus anaknya yang merupakan pasien, putus saat ditangani perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang, Kamis (15/4/2021) lalu.
"Gak taulah yah, mungkin bapak itu sayang sama anaknya, namanya dalam kondisi sakit, infus putus yah mungkin bapak itu terus khilaf, kalap. Tapi ini pukulan besar untuk semua perawat-perawat yah karena kalian," ujarnya.
Ratu Entok mengatakan wajah perawat ketika menangani pasien BPJS, terlihat kurang mengenakkan, dia mengibaratkan seperti tong sampah.
"Apalagi kalau perawat orang-orang miskin dari BPJS, dari pakai surat miskin, surat KIS, hemm muka perawat kayak tong sampah. Malam hari tidur ngorok, telponan sama jantannya, kita yang merawat sendiri anak kita keluarga kita dalam ruangan," ujarnya.
Editor: Stepanus Purba_block