get app
inews
Aa Text
Read Next : Sungai Deli Meluap Diguyur Hujan 4 Hari, Banjir di Medan Meluas

Mahasiswi asal Medan Ubah Limbah Medis Jadi Bed Rumah Sakit

Jumat, 28 Januari 2022 - 13:50:00 WIB
Mahasiswi asal Medan Ubah Limbah Medis Jadi Bed Rumah Sakit
Mahasiswi asal Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) Delfira Suecit Regana berhasil mengolah limbah medis menjadi tempat tidur (bed) di rumah sakit. (Foto: istimewa)

MEDAN,iNews.id - Seorang mahasiswi asal Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) berhasil mengolah limbah medis menjadi tempat tidur (bed) di rumah sakit. Inovasi ini ditemukan mahasiswi bernama Delfira Suecit Regana ini berangkat dari kepeduliannya untuk mengelola limbah B3 medis. 

Mahasiswa yang saat ini menempuh pendidikan di Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Pertamina mengolah limbah B3 dibantu dua orang rekannya yakni Nadhifa Alya Zahira, dan Arsyad Ibaddurahman. 

Inovasi itu berawal dari keprihatinan Delifra melihat pengelolaan limbah B3 hanya difokuskan pada pemusnahan saja. Dia kemudian mencoba membuat usulan baru menjadikan limbah B3 jadi kerangka bed rumah sakit. 

"Inovasi ini, kami beri nama Recyled Hospital Bed atau Rehob,” kata Delfira, Jumat (28/1/2022).

Delfira mengatakan inovasi itu muncul dari kekurangan tempat tidur di sejumlah rumah sakit di Indonesia saat lonjakan Covid-19 di Indonesia bulan Juni 2021 lalu. Akibatnya, sejumlah pasien terpaksa di rawat di lorong-lorong karena rumah sakit kekurangan tempat tidur. 

“Kami juga sempat membaca di beberapa berita, akibat lonjakan kasus positif Covid-19 pada saat itu, banyak pasien umum yang harus dirawat di lorong rumah sakit tanpa tempat tidur. Dari sinilah, muncul ide untuk membuat rehob,” ucapnya. 

Rehob diproses dengan prinsip ecobricks. Botol-botol PET plastik yang sudah tidak terpakai diisi degan limbah B3 medis yang sudah didisinfektasi dan dicacah. Botol berisi limbah tersebut kemudian direkatkan satu sama lain dan disusun membentuk kerangka tempat tidur. 

“Berdasarkan penelitian terdahulu dan pengamatan tim, ecobrick yang dibuat dengan menggunakan botol berbahan PET ukuran 600 ml, dapat menahan beban hingga 407,89 kilogram, dengan massa rata-rata ecobrick sebesar 262,8 gram dan densitas sebesar 0,44 gr/ml. Sehingga, kerangka Rehob ini aman karena mampu menahan berat badan rata-rata manusia dewasa mencapai 62 hingga 70 kg,” ucapnya. 

Selain berpotensi mengoptimalkan penanganan limbah B3 medis, inovasi ini sekaligus dapat menangani permasalahan kekurangan tempat tidur. Berkat ide tersebut, Delfira dan tim memenangkan Juara 2 di ajang Engineering Research and Innovation Competition yang dilaksanakan oleh Universitas Negri Yogyakarta di akhir tahun 2021 lalu.

Dikatakan rekan Delfira Arsyad mengatakan mata kuliah Pengelolaan B3 dan Limbah B3, serta mata kuliah Pembangunan Berkelanjutan, banyak menginspirasi tim untuk menyusun gagasan dan menemukan alternatif solusi terbaik. 

“Selain itu, dukungan dan diskusi yang intens dengan dosen pembimbing kami juga sangat membantu. Selain merupakan expert di bidang pengelolaan sampah, beliau juga merupakan Ketua Center for Environmental Solution dan Ketua Sub Kelompok Keahlian Manajemen Lingkungan di Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Pertamina,” ujar Arsyad.

Editor: Stepanus Purba_block

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut