Tradisi Lompat Batu Nias, Kebiasaan Unik Masyarakat Batak

Tradisi lompat batu berasal dari kebiasaan berperang antar desa suku-suku di pulau Nias. Masyarakat Nias memiliki karakter keras, gengsi dan kuat yang diwariskan dari budaya pejuang perang di masa lampau. Setiap desa yang melakukan pertempuran, memiliki benteng masing-masing sebagai upaya proteksi diri dari serangan musuh.
Untuk memenangkan peperangan, setiap pasukan harus memiliki kemampuan untuk melompati benteng yang memagari setiap dena. Karena itulah dibuat tumpukan batu sebagai sarana untuk berlatih ketangkasan para pemuda untuk melompat, agar berhasil membantu penyerangan ke desa musuh.
Pada zaman dulu, atraksi fahombo tidak hanya memberikan kebanggaan bagi pemuda Nias tetapi juga untuk keluarga mereka. Anggota keluarga yang sukses melewati fahombo, akan mengadakan pesta besar , sebagai bentuk rasa syukur dan keberanian anggota keluarga dalam menghadapi rintangan, dan siap untuk maju ke medan perang.
Ketika seseorang memutuskan untuk melakukan lompat batu, biasanya warga akan berkumpul di tempat pelaksanaan. Para peserta akan mengenakan baju adat yang khusus digunakan oleh para pejuang dan berbaris untuk menunggu giliran mereka lompat ke atas batu.
Editor: Nani Suherni