Trauma dan Stres, Bocah Dicabuli 10 Orang Bertopeng di Medan Jalani Pemeriksaan Psikologi
Rudi menyebut pihaknya sudah berkordinasi dengan Dinas Sosial kota Medan dan mendapatkan respons yang sangat baik. Bahkan, Kepala Dinas Sosial Kota Medan sudah menurunkan petugasnya.
"Kami akan berkordinasi dulu dengan Dinas Catatan Sipil kota Medan karena indentitas ibu korban berdomisili di Jakarta. Setelah nanti mendapatkan KTP Medan, barulah kami urus hak-haknya sebagai warga Medan yang tak mampu termasuk BPJS kesehatan," kata Rudi.
Rudi juga mengatakan, nantinya ibu korban akan mendapatkan pelatihan-pelatihan. Harapannya, dia bisa mendapatkan tempat dan pekerjaan yang layak atau diberikan modal usaha.
Diberitakan sebelumnya, seorang bocah menjadi korban pencabulan oleh 10 orang bertopeng di atas mobil pikap yang bagian belakangnya ditutupi terpal biru. Peristiwa itu terjadi di kawasan Medan Amplas, Kota Medan pada Senin, 23 Agustus 2021 lalu.
Para pelaku mencabuli korban secara bergantian setelah menculik korban yang saat itu di jalan untuk pergi ke warung. Setelah dicabuli, korban yang sempat diancam dengan pisau dan disulut rokok oleh para pelaku kemudian ditendang dari atas pikap dan ditinggalkan begitu saja.
Penyelidikan kasus ini juga sudah dimulai oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan. Komisi Nasional Perlindungan Anak juga sudah menyatakan kesiapannya mendampingi korban.
Editor: Maria Christina