BATUBARA, iNews.id - Kisah sukses peternak magot di Batubara bisa menjadi inspirasi bagi anda yang baru memulai bertenak. Pria bernama Dedi Syahputra itu justru memanfaatkan limbah kantin Inalum untuk pakan hingga bisa menghemat pengeluaran 70 persen.
Dedi Syahputra merupakan Ketua Kelompok Ternak Magot Sari Lava Berdaya. Tanpa rasa jijik, dia dengan santai memperlihatkan geliat ulat magot dalam bak penampungan (bioponds) di peternakan yang dikelola Kelompok Ternak Magot Sari Lava Berdaya di Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut).
Sosok Mantan Ketua Karang Taruna itu terlihat santai meraup magot dengan tangannya untuk diberikan kepada puluhan bebek peliharaan mereka. Tak ada lagi kesan jijik meski dia meraup magot dengan tangan telanjang. Pemuda yang kerap disapa Untung itu bahkan sanggup makan di dekat bak bioponds berisi ribuan magot.
"Hari-hari ini yang dipegang. Udah eggak ada jijik lagi. Kadang-kadang makan pun disini. Lagi makan kadang-kadang harus megang ulat. Kadang-kadang termakan juga mungkin ulatnya," kata Dedi.
Magot merupakan ulat larva dari lalat jenis prajurit hitam (Black Soldier Fly/BSF). Ulat jenis ini memiliki kandungan protein tinggi dan dapat dijadikan sebagai pakan ternak alternatif menggantikan pakan organik maupun pelet.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait