Adopsi Perkebunan Sawit Berkelanjutan, 2 Asosiasi Petani di Tapsel Terima Sertifikasi RSPO
JAKARTA, iNews.id – Dua asosiasi petani di Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatra Utara, menerima sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan pada acara Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Sertifikasi itu diterima Ketua Asosiasi Petani Sawit Muara Batangtoru (PSMB) dan Sawit Jaya Lestari Saseba (SJLS). Keduanya mewakili total 595 anggota asosiasi yang dinaunginya dengan total luasan pengelolaan sebesar 895,51 hektare.
Penerimaan sertifikasi RSPO ini menunjukkan komitmen serius kedua asosiasi untuk mengadopsi praktik perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.
RSPO merupakan organisasi internasional yang didirikan untuk mengembangkan dan mendorong praktik kelapa sawit berkelanjutan dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Tujuan utama dari RSPO adalah meminimalkan dampak negatif industri sawit, seperti hilangnya tutupan hutan, degradasi lingkungan, dan pelanggaran hak asasi manusia.
Untuk mencapai hal tersebut, RSPO mengembangkan dan menetapkan standar-standar ketat dalam produksi sawit berkelanjutan. Sebagai salah satu provinsi sentra perkebunan kelapa sawit, Sumatra Utara memiliki kebun kelapa sawit seluas 1,5 juta hektare dengan produksi sawit 5,9 juta ton.
Provinsi tersebut menjadi wilayah kedua dengan kebun kelapa sawit terluas di Pulau Sumatra, setelah Provinsi Riau seluas 2,8 juta hektare dengan produksi sawit sebesar 8,9 juta ton (BPS, 2023).
Proses perolehan sertifikasi RSPO asosiasi PSMB dan SJLS melibatkan berbagai pemangku kepentingan, di antaranya adalah Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Forum Kelapa Sawit Berkelanjutan Tapanuli Selatan (FoKSBI), dengan dukungan Konservasi Indonesia.
“Kami bekerja di Kabupaten Tapanuli Selatan untuk mendukung pemerintah, termasuk para petani, dalam pembangunan berkelanjutan, salah satunya melalui program Pembangunan kelapa sawit berkelanjutan yang menjadi komoditas utama bagi kabupaten ini,” ungkap Sundaland Program Director Konservasi Indonesia, Teuku Youvan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/11/2023).
Program kelapa sawit berkelanjutan yang didukung oleh Konservasi Indonesia ini diselenggarakan di empat kecamatan terbesar produksi sawit di Kabupaten Tapanuli Selatan. Mulai dari Kecamatan Angkola Selatan, Muara Batangtoru, Angkola Sangkunur, hingga Batangtoru.
Editor: Kastolani Marzuki