Ahli Forensik Ungkap Kejanggalan Kematian Bripka AS, Polisi di Samosir yang Diduga Gelapkan Pajak

MEDAN, iNews.id - Kasus tewasnya personel Polres Samosir Bripka Arfan Saragih (AS) terus bergulir. Polisi yang diduga gelapkan pajak kendaraan itu diklaim tewas karena meminum sianida.
Kali ini dokter forensik di Sumatera Utara turut angkat bicara. Mereka menilai ada banyak kejanggalan dalam proses forensik yang dilakukan dalam kasus tersebut.
Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolagial Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dr Asan Petrus mengatakan, kasus kematian keracunan merupakan hal yang sangat sulit untuk ditangani.
Pasalnya, kata Asan, dalam autopsi yang dilakukan dokter forensik harus benar-benar detail untuk membuktikan penyebab sebenarnya tewasnya korban setelah mengonsumsi racun.
"Dalam penanganannya tidak boleh ada kelemahan-kelemahan yang diabaikan. Dalam pemeriksaan jenazah yang diambil bahan untuk pemeriksaan toksikologi sebaiknya seluruh organ tubuh diambil sampelnya," kata Asan Petrus bersama empat dokter forensik lainnya di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan, Rabu (19/4/2023).
Dia menegaskan jika minimal ada tiga tempat yang harus diambil sampelnya.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto