“Yakni Islam yang mampu mendamaikan, Islam yang memberikan kedamaian, Islam yang mampu menguatkan dan menjadi energi bagi persatuan dan kesatuan, sekaligus kita sebagai warga bangsa, seni qasidah dijadikan sarana agar kita semua dapat memperkookoh kesatuan kebangsaan kita,” katanya.
Jazilul menambahkan, lewat festival seni dan qasidah pasca covid 19, kiranya jadi berkat kembali dan munculnya semangat membangun Sumatera Utara, untuk membangun Indonesia sekaligus semangat bersama-sama menggerakkan ekonomi masyarakat, mempererat silaturahim.
Tak kalah pentingnya, lanjutnya, perjuangan para senior dan sesepuh di dunia seni qasidah wajib dilanjutkan perjuangannya oleh para generasi penerus.
“Seni budaya Islam tidak boleh mati di negara yang mayoritas muslim ini. Seni qasidah tidak boleh mati, sebab Indonesia adalah negara yang mayoritas muslim,” ujarnya.
Hadir di acara itu antara lain, pengurus DPW Lasqi Sumut, Kepala Kanwil Kemenag Sumut Drs H Abd Amri Siregar MAg, Sekretaris MUI Sumut Prof Dr H Asmui MAg, Plt Kadis Kominfo Sumut Dr Kaiman Tunip.
Editor: Kastolani Marzuki













