5 Cerita Rakyat Sumatera Utara yang Harus Kamu Ketahui, Nomor 3 Paling Legendaris

Cerita rakyat Sumatra Utara yang harus kamu ketahui selanjutnya yakni Putri Hijau. Cerita ini berasal dari Kesultanan Deli.
Putri Hijau tak lain merupakan putri raja. Kecantikanya membuat raja dari tanah Aceh, Sultan Mukhayat Syah memersuntingnya. Namun Putri Hijau menolak.
Sultan Aceh menjadi marah dan menjadi alasan terjadinya perang antara prajurit Aceh dan Kesultanan Deli. Saat peperangan terjadi, Mamban Khayali yang merupakan kakak Putri Hijau menjelmakan dirinya menjadi sebuah meriam yang dapat menembaki musuh. Saat itu, Mambang Khayali merasa haus, namun dilarang untuk minum karena akan membahayakan kondisinya.
Akhirnya karena dia merasa sendi-sendinya lemah karena terus memuntahkan meriam, tubuhnya patah menjadi dua. Kepalanya terpental ke Aceh dan bagian belakangnya tinggal di Deli.
Saat Kesultanan Deli kala perang, Putri Hijau akhirnya ditawan dan dibawa ke Kerajaan Aceh. Sebelumnya, Mambang Yazid telah memberikan pesan pada Putri Hijau untuk meminta pada Raja Aceh agar ditempatkan di keranda kaca dan memanggilnya saat Putri Hijau tiba di Kerajaan Aceh.
Saat sedang mengadakan upacara penyambutan di tepi pantai kemudian Putri Hijau keluar dari keranda kacanya dan memanggil Mambang Yazid. Tiba-tiba turunlah angin ribut dan hujan lebat disertai halilintar, dan gulungan ombak yang amat dahsyat.
Lalu muncullah seekor naga raksasa dari dalam ombak dan langsung menuju ke kapal Sultan Aceh. Kapal Sultan Aceh dihantam dengan ekornya hingga kapal terbelah menjadi dua dan karam dengan segera. Sultan Mukhayat Syah selamat.
Dalam keadaan yang kacau itu, Putri Hijau segera kembali ke keranda kacanya sehingga pada waktu ombak menghantam kapal, dia dapat terapung-apung di atas laut. Sang Naga segera meluncur mengampiri keranda itu lalu mengangkatnya dengan kepalanya dan dibawanya ke Selat Malaka.
Editor: Nani Suherni