get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Fakta Menarik Kabupaten Purbalingga, Kampung Kelahiran Siti Atikoh Supriyanti 

Deretan Fakta Unik Orang Utan Tapanuli Sumatera Utara, Bulu dan Kumis Jadi Perhatian

Rabu, 31 Agustus 2022 - 16:00:00 WIB
Deretan Fakta Unik Orang Utan Tapanuli Sumatera Utara, Bulu dan Kumis Jadi Perhatian
Foto handout dari Program Konservasi Orangutan Sumatera (SOCP) (Foto: Dok James Askew / Sumatran Orangutan Conservation Programme / Greenpeace)

6. Betina Melahirkan Setiap 8-9 Tahun

Alasan mengapa orang utan sangat sedikit di alam liar karena betina jarang dalam hal kawin dan bereproduksi. Orang utan betina mencapai kematangan seksual pada usia 15 tahun, dan setelah kawin, dan masa kehamilan sembilan bulan (sama seperti manusia), mereka melahirkan satu anak. 

Setelah itu, ibu dan anak membentuk ikatan yang tak terpisahkan selama enam hingga delapan tahun ke depan, sampai pejantan remaja pergi sendiri, dan betina bebas untuk kawin lagi. Rentang hidup rata-rata orang utan Tapanuli sekitar 50 hingga 60 tahun di alam liar. 

7. Sarang Tempat Tinggal

Pohon yang dijadikan sarang orang utan Tapanuli di Batang Toru diperkirakan ada sekitar 91 jenis yang terdiri dari 27 famili. Pohon dari famili Fagaceae lebih banyak dipilih oleh orang utan Tapanuli sebagai sarang.

Pohon yang relatif kuat dan mampu menopang tubuh orang utan, serta memiliki percabangan horizontal yang rapat dengan daun yang tidak berbulu dan bergetah. Daunnya juga tidak terlalu besar dan lembut.

Namun, ketika pepohonan dari Famili Fagaceae sedang berbuah, orang utan Tapanuli enggan menggunakannya sebagai sarang. Alasannya, menghindari perjumpaan dan persaingan dengan satwa lain yang juga ingin memanfaatkan pohon tersebut. Rata-rata tinggi pohon yang digunakan untuk bersarang sekitar 16 meter lebih.

8. Statusnya Kritis

Fakta unik orang utan Sumatera Utara berikutnya yakni satu-satunya populasi orang utan di hutan dataran rendah tanah kering yang menggunakan alat pada buah cemengang (Neesia sp.) yang sebelumnya hanya ditemukan pada orangutan di hutan rawa (dalam van Schaik, 2009). Selain itu orang utan Tapanuli dinyatakan sebagai spesies kera besar terbaru di dunia serta terlangka dan terancam di dunia. Bahkan dinyatakan lebih langka dibandingkan dengan gorila gunung Afrika.

Sebagai spesies yang berstatus Kritis (Critically Endangered) berdasarkan IUCN Red List, orang utan Tapanuli dapat dijadikan simbol peningkatan kesadaran konservasi, sekaligus penyelamatan ekosistem hutan dan pembangunan berkelanjutan.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut